Meski umumnya tidak sakit dan berbahaya, hidrokel pada bayi dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Hidrokel adalah penumpukan cairan pada sekeliling testis (buah zakar), sehingga menyebabkan pembengkakan. Kondisi ini bisa terjadi pada laki-laki usia berapapun, termasuk bayi. Pada bayi, risiko hidrokel biasanya akan meningkat jika ia lahirnya secara prematur.
Meskipun sebagian besar penyebabnya tidak diketahui, hidrokel pada bayi biasanya telah terbentuk sebelum lahir. Kondisi ini juga bisa menjadi tanda adanya celah terbuka antara perut dan skrotum. Dalam kandungan, testis bayi yang berada pada bagian perut akan turun ke dalam skrotum, melalui celah antara rongga perut dan skrotum. Kedua testis kemudian terbungkus dalam kantung yang berisi cairan.
Baca juga: Kapan Melakukan Sunat Bayi?
Apa Penyebab Hidrokel Pada Bayi?
Normalnya, celah antara perut dan skrotum akan menutup sebelum bayi lahir, atau segera setelah lahir. Kemudian, cairan dalam kantung tersebut akan tubuh serap dengan sendirinya. Namun, cairan bisa saja tetap bertahan setelah celah tertutup, inilah yang namanya hidrokel nonkomunikan. Cairan ini biasanya akan terserap secara perlahan pada tahun pertama setelah bayi lahir.
Ada juga kemungkinan kalau celah tersebut tidak menutup dan cairan tetap mengalir dari rongga perut atau terdapat aliran balik ke rongga perut bila skrotum sudah penuh. Keadaan inilah yang namanya hidrokel komunian, dan disertai dengan hernia inguinalis.
Kesuburan seorang laki-laki tidak akan terpengaruh dengan adanya hidrokel. Namun, hal yang menjadi masalah adalah beberapa penyakit serius bisa ditandai dengan kemunculan hidrokel. Salah satunya adalah hernia inguinal, yaitu terperangkapnya sebagian usus dalam dinding perut dan bisa menimbulkan komplikasi yang fatal. Selain itu, hidrokel juga bisa menjadi tanda awal adanya infeksi atau tumor.
Orangtua Harus Apa?
Hidrokel pada bayi biasanya akan menghilang dengan sendirinya sampai mereka berusia dua tahun. Jika masih ada setelah usia tersebut atau malah timbul rasa nyeri, maka memerlukan tindakan operasi untuk menghilangkannya. Anjuran melakukan operasi jika hidrokel masih ada setelah bayi berusia 12 sampai 18 bulan.
Usai menjalani hidrokelektomi, dokter biasanya akan menyarankan pengidap untuk menggunakan scrotal support dan mengompres skrotum dengan es batu guna mengurangi pembengkakan.