Sunat Bayi, kapan sebaiknya dilakukan? Sunat adalah kewajiban bagi anak laki-laki dalam islam. Biasanya melakukan sunat ketika orangtua dan anak telah siap. Namun, beberapa kondisi tertentu menyebabkan anak harus melakukan sunat atau khitan saat bayi. Jadi, kapan sebaiknya sunat bayi? Simak informasi secara lengkapnya berikut ini.
Waktu yang Tepat untuk Melakukan Sunat Bayi
Waktu paling tepat untuk melakukan sunat bayi adalah pada usia 7 – 14 hari. Tindakan ini direkomendasikan karena perdarahan yang terjadi saat proses sunat masih sedikit. Selain itu, sel-sel dan jaringan pada tubuh bayi tumbuh dengan pesat sehingga proses penyembuhan tidak akan terlalu lama.
Risiko rasa nyeri dan trauma pada bayi akan minimal . Hal ini tidak akan terlalu berpengaruh pada perkembangan fisik dan psikis anak.
Pada dasarnya sunat bisa kapan saja. Namun, semakin dewasa usia seseorang, risiko sunat akan lebih besar, seperti luka yang butuh lebih banyak jahitan.
Meski tindakan ini direkomendasikan, namun tidak semua bayi bisa langsung sunat. Proses ini membutuhkan konsultasi dengan dokter.
Manfaat Sunat Bayi
Mengurangi risiko infeksi
Bayi yang tidak khitan memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena infeksi saluran kemih. Hal ini karena penis yang tidak sunat lebih sulit untuk membersihkannya. Kondisi penis yang tidak bersih menimbulkan berbagai macam penyakit.
Mengurangi risiko kanker
Kanker penis merupakan penyakit yang bisa menyerang siapa saja. Namun, melakukan sunat dapat menjadi salah satu upaya untuk mencegah datangnya berbagai penyakit yang berkaitan dengan alat kelamin.
Mengurangi risiko terinfeksi penyakit menular seksual
Salah satu manfaat jangka panjangnya adalah mengurangi risiko terkena penyakit menular seksual. Penyakit ini mudah menular jika seseorang tidak sunat.
Mengurangi risiko terkena masalah penis
Masalah yang paling sering muncul adalah fimosis. Jika membiarkan kondisi ini, maka ia akan berubah menjadi kondisi yang lebih parah berupa peradangan penis atau balanitis.
Perawatan Pasca-Sunat Bayi
Lakukan perawatan sesuai yang dokter atau perawat ajarkan. Setiap perawatan pasca-sunat akan berbeda bergantung pada jenis metode yangdigunakan. Berikut beberapa tips umum perawatan yang Ayah Bunda bisa lakukan.
Jaga kebersihan penis
Menjaga kebersihan penis setelah sunat adalah hal wajib. Jika kebersihan tidak terjaga, infeksi akan lebih mudah menyerang. Bersihkan penis dengan air mengalir yang bersih. Gunakan sabun berbahan lembut bila perlu.
Berikan obat pereda nyeri sesuai anjuran dokter
Obat pereda nyeri berfungsi supaya bayi tidak merasa sakit pasca-sunat. Penggunaan obat pereda nyeri harus berdasarkan dosis yang dokter berikan.
Gunakan pakaian longgar
Pakaian yang sempit dapat mengganggu proses penyembuhan bekas luka karena akan banyak gesekan terjadi. Gunakan pakaian longgar agar sirkulasi udara di sekitar bekas luka tetap baik.
Orangtua tidak bisa memutuskan sendiri untuk melakukan sunat bayi. Konsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah khitan bisa pada seorang bayi.