Anak sunatan adalah salah satu fase yang akan orangtua dan anak laki-lakinya hadapi. Sunat atau khitan tidak bisa melakukannya begitu saja. Perlu banyak persiapan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Apa saja persiapan sunat anak yang harus orangtua lakukan? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.
Baca Juga: Sunat Anak Sejak Dini Punya Banyak Manfaat
Persiapan Anak Sunatan
Konsultasi dengan Dokter
Sebelum memutuskan untuk melakukan sunat, sebaiknya orangtua dan anak melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi anak. Kondisi anak perlu dipastikan karena tidak semuanya bisa melakukan sunat dengan bebas. Oleh karena itu, pemeriksaan awal penting untuk dilakukan.
Jika anak sunatan tanpa pemeriksaan awal, kita tidak tahu bagaimana kondisinya. Padahal, ada beberapa kondisi khusus yang tidak memungkinkan anak melakukan sunat pada waktu yang mereka inginkan.
Pastikan Anak Benar-benar Merasa Siap
Dokter menganjurkan untuk melakukan sunat pada usia sedini mungkin untuk menghindari beberapa risiko penyakit dan mengurangi dampak trauma yang mungkin akan anak rasakan. Namun, banyak anak-anak yang belum memiliki keberanian untuk sunat di usia dini. Jadi, pastikan terlebih dahulu kesiapan anak untuk melakukan sunat. Jangan memaksakan kehendak yang justru membuat anak trauma.
Orangtua pasti menginginkan anak sunatan sesegera mungkin supaya tidak memiliki tanggungan lagi. Tapi, orangtua tidak boleh memaksakan kehendaknya.
Ajak Berlibur
Memberikan hiburan untuk anak sebelum melakukan sunat merupakan salah satu persiapan anak sunatan. Banyak anak takut untuk melakukan sunat sehingga mereka akan terlalu tegang. Sedikit hiburan dapat memberikan ketenangan. Anak bisa melupakan sejenak rasa tegang yang muncul.
Pilih tempat wisata yang anak sukai. Jika ia ingin pergi ke kebun binatang atau ke pantai, turutilah kemauannya. Rasa senang dan bahagia dapat meningkatkan rasa percaya diri anak.
Jaga Kondisi Tubuh Anak
Sebelum melakukan sunat, kondisi tubuh anak harus sedang dalam keadaan baik terlebih dahulu. Kondisi tubuh yang baik dapat meningkatkan mood anak. Jika ia sedang sakit atau merasa lelah, jangan memaksakan untuk melakukan sunat pada waktu itu. Anak sunatan harus memiliki kondisi tubuh yang fit supaya tidak terjadi risiko-risiko tertentu yang mungkin muncul.
Jika anak sedang sakit, sebaiknya tunda waktu sunat. Kondisi yang tidak fit membuat anak akan merasakan sakit lebih banyak.
Jelaskan Manfaat dan Resiko Sunat dengan Bahasa Sederhana
Untuk meyakinkan anak melakukan sunat, Anda harus menjelaskan apa saja manfaat yang akan ia peroleh. Memaparkan manfaat sunat dapat membuat anak lebih percaya bahwa sunat memang baik untuknya walaupun mungkin akan merasakan nyeri. Anda juga harus menjelaskan risiko yang mungkin terjadi. Bukan untuk menakut-nakuti, tetapi mengimbau anak untuk patuh terhadap perintah dokter supaya risiko tidak terjadi.
Dampingi Anak Sunatan untuk Mengurangi Rasa Takut
Anak sunatan pasti memiliki rasa takut saat menjalani proses sunat. Orangtua dalam hal ini perlu memberikan pendampingan yang maksimal untuk mengurangi rasa takut. Temani anak sejak dalam persiapan hingga proses sunat selesai. Dalam masa penyembuhan, orangtua harus selalu ada. Jika anak membutuhkan sesuatu, orangtua sebaiknya menyiapkan apa kebutuhannya tersebut.
Selain persiapan materi, anak sunatan juga butuh persiapan mental dari anak itu sendiri dan orangtuanya. Tak jarang anak ingin sunat di waktu yang cukup muda sehingga menimbulkan kekhawatiran orangtua. Atau sebaliknya, anak belum berani melakukan sunat tapi ia dipaksa orangtuanya. Kedua kondisi ini harus dibicarakan dengan baik antara anak dan orangtua. Salah satu pihak sebaiknya tidak saling memaksakan kehendak.