Ternyata sunat bayi laki-laki itu penting ,lho Bunda! Mungkin saat ini Bunda masih ragu untuk menyunat si Kecil yang masih bayi dengan alasan tertentu. Namun, nyatanya hal ini sudah dilakukan sejak lama. Alasan yang mendasarinya yaitu karena tradisi, agama, dan juga dari segi medis. Meskipun banyak anggapan jika bayi belum perlu untuk sunat, ternyata hal ini sangat baik untuk menjaga kesehatan si Kecil. Lantas, di usia berapa ya sunat bayi laki-laki bisa dilakukan? Apakah aman? Yuk, cek faktanya disini!
Apakah Bunda sedang menantikan kelahiran sang buah hati? Berarti kini saatnya Bunda harus mulai memperhatikan kondisi kesehatannya jika ia lahir nanti. Biasanya setelah si Kecil lahir, dokter akan menanyakan apakah Bunda akan menyunat di Kecil atau tidak. Nah, di momen inilah Bunda harus mulai mempertimbangkan apakah ingin menyunat si Kecil atau tidak.
Mengapa Sunat Saat Bayi?
Sunat bayi merupakan prosedur bedah untuk membuang lapisan kulit yang menutupi kepala penis (kulup). Bayi sebenarnya sudah bisa sunat sejak usia 7 hari atau sebelum 40 hari.
Melansir dari laman Nemours Kidshealth dalam artikel yang berjudul “Circumcision”, mengungkapkan bahwa hampir sekitar 55% dari 65% bayi baru lahir telah disunat di Amerika Serikat setiap tahunnya, meskipun angka ini berbeda di setiap negara bagian. Tindakan ini juga telah menyebar ke Amerika, Kanada, Afrika, dan Timur Tengah, termasuk Asia, Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan sebagian besar di negara-negara Eropa di mana prosedurnya bukanlah hal yang lumrah.
Sebagian orang tua memilih menyunat si Kecil saat bayi karena alasan keyakinan agama, tradisi, alasan sosial dan untuk menjaga kebersihan penis si Kecil. Sebelum memutuskan untuk menyunat si Kecil, sebaiknya Bunda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter terkait kondisi kesehatan bayi dan metode seperti apa yang akan dokter gunakan untuk tindakan.
Apa Saja Manfaatnya?
Sebagaimana melansir “Everything You Need to Know About Baby Circumcision” di laman Healthline, sunat memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan, antara lain:
- Menurunkan risiko terkena infeksi saluran kemih (ISK), terutama pada tahun pertama di kehidupan si Kecil. ISK berulang atau semakin parah bisa menyebabkan kerusakan pada ginjal atau sepsis (infeksi pada aliran darah).
- Mencegah terjadinya kelainan pada penis. Kondisi penis ini seperti fimosis (kulup yang melekat pada kepala penis) ataupun balanitis (peradangan pada kepala penis).
- Risiko terkena penyakit menular seksual semakin kecil. Sebenarnya prosedur ini bukanlah salah satu cara untuk mencegah terkena penyakit menular seksual. Namun, dengan sunat bisa lebih menjaga kebersihan dan kesehatan penis, sehingga risikonya lebih kecil.
- Mengurangi risiko terkena kanker penis. Meskipun sebenarnya jenis kanker ini masih jarang ditemui.
Memilih Tempat Sunat yang Terpercaya
Dalam memilih tempat untuk menyunat si Kecil, Bunda harus benar-benar mempertimbangkannya. Pasalnya, jika bukan dokter berpengalaman yang melakukan tindakan, maka hal ini bisa membahayakan si Kecil. Di Klinik dr. Mahdian kami memiliki dokter sunat dengan jam terbang tinggi dalam menangani ribuan tindakan sunat. Dengan metode modern Mahdian Klem tanpa jarum suntik, tanpa jahit, dan tanpa perban, si Kecil akan lebih merasa nyaman. Kami juga menggunakan peralatan sunat sekali pakai dan steril, yaitu Circumcision Kit.
Jadi, yang perlu Bunda ingat adalah perhatikan kondisi kesehatan si Kecil dan berkonsultasilah dulu dengan dokter yang akan menangani tindakan.
Sudah siap sunat sehat untuk si Kecil? Segera kunjungi Rumah Sunat dr. Mahdian!