Cara sunat saat ini sudah semakin canggih dan modern. Sunat atau khitan adalah tindakan medis untuk membuang kulit pada bagian luar yang menutupi kepala penis. Khitan biasanya dilakukan pada bayi yang baru lahir, anak-anak, hingga orang dewasa. Sunat memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, perintah agama hingga budaya.
Tata caranya yaitu dengan membuang kulup, yaitu bagian kulit penis yang menutupi pada bagian kepala. Tindakan ini banyak dilakukan di klinik maupun rumah sakit. Sementara itu, bayi yang terlahir dalam kondisi sehat bisa sunat sejak usianya 10 hari.
Tradisi sunat dari masa ke masa
Sebelum berbagai cara sunat dengan metode modern, berikut beberapa metode sunat tradisional unik oleh masyarakat dari berbagai daerah;
Tradisi berendam di sungai
Sebelum adanya perlengkapan canggih, termasuk obat bius. Pasien harus berendam satu hari sebelum pelaksanaan sunat. Pasien wajib berendam selama berjam-jam pada malam hari sebelum pelaksanaan. Hal ini bertujuan untuk membuat tubuh terasa dingin hingga mengalami mati rasa terutama di area penis.
Tradisi menggunakan bambu sembilu
Pada era 1980-an sunat masih banyak menggunakan metode tradisional sembilu atau populer dengan sebutan dorsumsisi. Proses pembiusannya sendiri yaitu dengan cara berendam air dingin, lalu si pasien akan berbaring dan keluarga atua orang tua akan memegang erat tangannya. Mantri atau dukun sunat akan menarik dan menandai kulup penis. Setelah melakukan pengukuran, mantri akan menarik kembali kulup untuk memotongnya.
Tradisi menggunakan batok kelapa kering
Bukan hanya dengan bambu sembilu, alat tradisional lain yang untuk proses khitan tradisional lainnya adalah dengan menggunakan batok kelapa. Batok kelapa yang sudah tajam karena asah akan digunakan untuk memotong kulup pada penis pasien. Pemotongan menggunakan batok kelapa ini biasanya juga menggunakan alat bantu lain seperti penjepit yang terbuat dari bambu dan berfungsi untuk menarik kulup pada penis.
Tradisi getah kimpul
Tradisi atau cara tradisional lainnya adalah dengan menggunakan getah talas belitung atau yang populer dengan sebutan getah kimpul. Getah kimpul yaitu juga sebagai antiseptik. Masyarakat tradisional percaya getah kimpul dapat mempercepat penyembuhan luka akibat khitan dan bisa menghentikan pendarahan dengan cepat.
Tradisi cebur laut
Tradisi cebur laut setelah sunat sangat populer di masyarakat Ambon dan Nusa Tenggara. Kegiatan cebur laut ini biasanya yaitu 1 hari setelah anak mengalami prosesi khitan. Masyarakat percaya dengan menceburkan diri ke laut setelah khitan akan membuat anak cepat sembuh dan bisa beraktivitas kembali dengan normal.
Beberapa metode modern
Mungkin beberapa ulasan di atas, saat ini sudah mulai ditinggalkan sebagai cara sunat. Kini masyarakat mulai mencari metode lain yang lebih sederhana dan meminimalisir rasa sakit pada pasien. Berikut beberapa metode sunat modern yang kini menjadi pilihan yaitu;
- Metode konvensional
Cara ini adalah yang masih populer hingga kini. Biasanya alat untuk metode ini sudah cukup modern dan standar secara medis. Sebelum kulup penis dipotong, dokter akan memberikan bius atau anestesi pada pasien untuk mengurangi rasa sakit. Setelah itu dokter akan memotong dengan cara melingkar menggunakan gunting atau pisau khusus bedah. Setelah proses pemotongan kulup penis, dokter akan menjahit kulit penis sehingga hasilnya relatif lebih baik dan tidak menimbulkan nyeri berlebihan.
- Metode electric cauter
Cara sunat modern ini yaitu oleh dokter atau tenaga medis yang sudah cukup berpengalaman. Alat untuk metode ini berbentuk seperti pistol. Pistol ini memiliki dua buah lempengan kawat di bagian ujung yang saling berhubungan. Kemudian, saat arus listrik mengaliri ujung logam, maka ujungnya akan memanas dan berwarna merah. Elemen merah inilah kemudian dokter gunakan untuk memotong kulup penis. Secara garis besar metode ini mirip dengan cara sunat konvensional, namun hanya terdapat perbedaan pada alatnya saja.
- Metode klem
Cara sunat klem adalah dengan menggunakan tabung plastik khusus dengan ukuran bervariasi sesuai ukuran penis. Proses sunat dengan metode klem yaitu dengan cara menjepit klem pada suatu alat medis, kemudian dokter akan memotong kulup dengan pisau bedah tanpa memerlukan jahitan. Pada metode dokter akan memasang klem pada penis hingga luka pada penis mengering sekitar 3 – 6 hari. Metode ini adalah favorit bagi para ibu dan juga keluarga pasien karena tidak menimbulkan sakit berlebihan dan setelah sunat pasien bisa langsung memakai celana untuk kembali beraktivitas secara normal.