Tahukah Bunda jika anak yang disunat sejak usia dini ternyata bisa mencegahnya dari berbagai penyakit berbahaya di kemudian hari. Apakah Bunda sedang mengandung bayi laki-laki? Atau baru saja menyambut lahirnya sang buah hati? Nah, perlu Bunda ketahui nih bahwa bayi laki-laki yang sudah sunat memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, apalagi ketika ia beranjak dewasa. Maka dari itu, sangat penting untuk mempertimbangkan dan mengambil keputusan apakah si Kecil harus sunat atau tidak. Itu semua kembali lagi pada keyakinan Bunda ya. Di artikel kali ini kita akan membahas pentingnya sunat pada anak dan bagaimana sih prosedurnya agar sunat tetap aman dan nyaman? Simak dulu yuk.
Apa Itu Sunat?
Pada bayi laki-laki yang baru lahir, terdapat lapisan kulit yang menutupi kepala penis, yaitu kulup. Biasanya dokter akan menyarankan untuk sunat bayi setelah ia berusia 7 atau sebelum 40 hari. Bukan tanpa alasan, namun sunat ternyata memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan, terutama saat si Kecil beranjak dewasa.
Sunat itu sendiri adalah prosedur bedah yang bertujuan untuk memotong atau membuang kulup yang menutupi kepala penis. Meskipun di beberapa negara sunat masih dianggap hal yang tidak wajar, namun di Indonesia sunat sudah dilakukan sejak lama. Dalam masyarakat, selain karena keyakinan agama, sunat adalah bagian dari tradisi turun temurun yang masih kita lakukan hingga kini.
Sejak dulu, sunat dilakukan dengan beragam cara atau teknik yang berbeda. Sebut saja cara tradisional yang kini sudah mulai ditinggalkan, meskipun beberapa daerah masih menerapkan cara itu dengan alasan budaya. Saat ini di era dengan teknologi yang semakin berkembang, metode sunat sudah mulai beralih ke cara yang lebih modern.
Alasan Orang Tua Memilih Anak Disunat Sejak Dini
Melansir dari UCSF Health (University of California San Francisco), mengungkapkan bahwa sunat memiliki banyak manfaat dari segi medis, antara lain:
- Mengurangi risiko infeksi saluran kemih (ISK). Anak laki-laki yang telah sunat memiliki risiko rendah terkena ISK. Gejala ISK bisa berupa nyeri saat buang air kecil atau kesulitan ketika buang air kecil. Hal ini berbahaya bagi kesehatan si Kecil, oleh karenanya segera lakukan sunat untuk pencegahan penyakit.
- Mencegah fimosis. Fimosis adalah melekatnya kulup di kepala penis sehingga bisa menyebabkan penumpukan kotoran dan infeksi.
- Menghindari terjadinya balanitis. Balanitis bisa terjadi karena beberapa hal. Balanitis adalah kondisi penis yang mengalami peradangan hingga bisa menjadi kemerahan dan bengkak.
- Menurunkan risiko terkena kanker penis. Hal ini sebenarnya masih jarang terjadi pada laki-laki yang sudah sunat maupun belum. Namun, alangkah baiknya tetap melakukan sunat untuk mencegahnya.
- Risiko kecil terkena penyakit menular seksual. Sunat bisa menghindari terkena penyakit seksual seperti herpes simplex, gonore, klamidia dan HIV.
Sunat untuk Segala Usia di Rumah Sunat dr. Mahdian
Bunda ingin menyunat si Kecil namun masih bingung memilih tempat sunat yang tepat? Hanya di Rumah Sunat dr. Mahdian, kami memiliki layanan sunat untuk segala usia. Sebagai pelopor sunat terbaik, Rumah Sunat dr. Mahdian menggunakan metode sunat modern Mahdian Klem yang lebih nyaman untuk si Kecil. Mengapa? Karena Mahdian Klem tidak menggunakan jarum suntik, tanpa jahit dan tanpa perban. Dengan metode ini juga dapat meminimalisir risiko nyeri dan si Kecil bisa langsung beraktivitas setelah sunat. Kami juga menggunakan Circumcision Kit, yaitu peralatan pendukung sunat sekali pakai dan steril.
Nah, Bunda jangan lupa setelah si Kecil selesai sunat lakukan perawatan yang baik dan tepat agar ia segera sembuh. Rumah Sunat dr.Mahdian juga menyediakan kontrol gratis pasca sunat agar membantu proses penyembuhan si Kecil. Hubungi kami di layanan panggilan darurat 24 jam jika ada komplikasi pada si Kecil yang membutuhkan penanganan segera.
Jadi, jangan ragu lagi ya Bunda untuk menyunat si Kecil. Karena hanya di Rumah Sunat dr.Mahdian, sunat menjadi lebih nyaman dan menyenangkan!
Baca juga: Layanan Sunat di Rumah dengan Metode Mahdian Klem