Sunat Afrika Dan Ragam Tradisi Menantang Bahaya

Sunat afrika sudah lama menjadi tradisi, khususnya untuk kaum wanita. Memang setiap negara memiliki tradisi unik dan lumayan terlihat ekstrim. 

Tradisi sunat afrika untuk wanita masih berlangsung di beberapa negara. Biasanya mereka yang melaksanakan tradisi sunat afrika adalah suku-suku pedalaman yang masih jauh dari akses tenaga medis dan informasi yang cukup.

Berikut adalah beberapa tradisi di benua Afrika yang cukup unik dan perlu kamu tahu. 

Tradisi sayat perut pada perempuan

Sunat perempuan di Afrika

Tradisi sayat perut pada wanita terjadi ketika seorang wanita sedang datang bulan hari pertama. Masyarakat yang masih melakukan tradisi ini adalah Suku Tiv, Nigeria. Proses ini merupakan bentuk kedewasaan untuk seorang perempuan.

Dalam tradisi ini, perut para gadis akan tersayat akibat benda tajam hingga memunculkan beberapa luka berbentuk garis memanjang. Luka yang muncul tentunya sangat menyakitkan bagi wanita yang menjalani. Hal ini karena prosedur tersebut tanpa tindakan medis yang benar. Gadis dari Suku Tiv, Nigeria baru memasuki fase dewasa ketika minimal memiliki empat sayatan luka. 

Suku Tiv juga percaya jika sayatan-sayatan yang muncul ini bisa meningkatkan kesuburan pada wanita dan menjadikan mereka lebih menarik untuk pria. Selain itu, masyarakat suku Tiv juga percaya jika bekas luka sayatan itu akan meningkatkan sensitivitas wanita. Mereka percaya, luka tersebut juga bisa memberikan sensasi erotis. Karena itulah luka sayatan perut ini untuk menarik secara seksual terutama untuk para pria Suku Tiv.

Tradisi setrika payudara 

Tradisi setrika payudara adalah tradisi masyarakat Republik Kamerun Afrika Tengah. Uniknya tradisi ini sudah berlangsung selama ratusan tahun. 

Tradisi setrika payudara sendiri bertujuan untuk melindungi wanita Republik Kamerun dari tindak kejahatan pemerkosaan dan menghindari kejadian hamil pada anak-anak perempuan muda. Biasanya, orang yang melakukan penyetrikaan ke payudara wanita adalah ibu dari si anak yang akan menjalani tradisi tersebut. 

Setrika payudara menggunakan spatula, batu, ataupun benda apa pun yang panas. Setelah cukup panas, payudara sang gadis akan disetrika hingga rata.

Selain untuk melindungi dari tindak kejahatan, tradisi ini bertujuan untuk mencegah tumbuhnya payudara pada anak gadis sejak kecil. Selain itu, untuk mencegah tumbuhnya payudara gadis Republik Kamerun juga biasa menggunakan kemben yang terbuat dari bahan karet dan sangat ketat. 

Tradisi menggemukkan badan 

Jika kebanyakan tradisi menganggap cantik adalah memiliki tubuh kurus. Berbeda dengan definisi cantik wanita Mauritania, Afrika Barat.

Wanita Mauritania, Afrika Barat menganggap tubuh yang besar adalah istimewa dan cantik. Karena itu, banyak orang tua berbondong-bondong berusaha menaikan berat badan anak gadis mereka. Bahkan tidak sedikit, para orang tua memaksa anak gadis mereka makan berlebihan untuk menggemukkan badan demi kecantikan. 

Suku Mauritania umumnya mewajibkan setiap anak perempuan sejak usia lima tahun memiliki tubuh yang gemuk. Tradisi ini bernama Leblouh. Pada pelaksanaanya anak-anak wajib untuk makan dan minum sesuatu yang mengandung protein tinggi, seperti susu, mentega, kacang dan jenis bahan makanan lain. 

Bahkan suku Mauritania menyiapkan tempat khusus atau camp untuk mengumpulkan anak-anak gadis. Pada camp tersebut anak-anak gadis Mauritania memiliki tugas tugas untuk makan sampai 16,000 kalori setiap hari. Padahal normal, orang dewasa hanya membutuhkan sekitar 2,000 – 2,500 kalori. 

Tradisi pemasangan piringan pada bibir

Tradisi pemasangan piringan pada bibir oleh perempuan suku Mursi wilayah Southern Omo Valley, Ethiopia, Afrika Timur bertujuan agar terlihat cantik. Bagi suku Mursi tradisi ini bertujuan untuk melindungi perempuan suku tersebut. 

Pemasangan piringan pada bibir oleh suku Mursi bertujuan untuk menghindari praktik perjual belian budak atau perdagangan manusia. Ketika piringan terpasang pada bibir, umumnya akan membuat wanita suku mursi menjadi tidak menarik. 

Sunat perempuan 

Sunat afrika pada perempuan oleh Suku Pokot, Kenya, Afrika. Ritual sunat afrika pada perempuan ini melibatkan pemotongan klitoris dan genitalia eksternal kemudian menjahit vagina untuk mengurangi hasrat seksual pada wanita.

Alat yang untuk prosesi sunat afrika pada perempuan menggunakan alat yang cukup ekstrim. Suku Pokot menggunakan alat seperti gunting, pecahan kaca, hingga silet untuk melakukan sunat pada perempuan. Sementara itu, anak-anak perempuan yang tidak mau melakukan tradisi ini seperti mempermalukan keluarga mereka sendiri.

Tindakan sunat Afrika pada suku pokot ini mendapat penentangan dari PBB. Hal ini karena pada tindakan sunat perempuan ini tidak menggunakan perlengkapan medis yang memadai serta membahayakan orang yang menjalani. Sayangnya tradisi ini tetap berjalan karena leluhur mereka pada zaman dulu juga melakukan hal yang sama. Bahkan PBB telah memberikan peringatan kepada pemerintah terkait karena tindakan sunat afrika pada perempuan ini karena melanggar hak kemanusiaan.

Picture of admin

admin

Leave a Replay

Artikel dan Berita Lainnya