Cara sunat perempuan adalah dengan melakukan pengangkatan atau seluruh bagian vagina baik di luar maupun dalam. Yang perlu kamu ketahui,tindakan ini bukan hanya karena alasan medis, hal ini karena bisa berdampak negatif bagi kesehatan.
Dalam dunia medis, sebetulnya istilah ini dikenal sebagai female genital mutilation atau mutilasi alat kelamin perempuan. Prosedurnya sendiri adalah dengan cara mengangkat kulup atau lipatan kulit yang mengelilingi klitoris dan juga mengangkat klitoris pada pasien.
Umumnya di beberapa negara masih melakukan sunat perempuan, seperti benua Afrika dan juga Timur Tengah. Biasanya pada saat perempuan belum mencapai usia 15 tahun sudah bisa melakukan sunat. Menurut sebuah penelitian, sebanyak 200 juta wanita di seluruh dunia telah melakukan ritual ini.
Namun, sejak tahun 1997 metode tersebut dilarang untuk dipraktikan, hal ini karena dapat berdampak buruk bagi yang menjalani terutama jika orang yang melakukan tindakan medis ini adalah bukan seorang dokter profesional.
Cara Sunat Perempuan
Prosedur sunat biasanya karena alasan sosial dan budaya. Di beberapa negara, hal ini adalah syarat untuk melakukan pernikahan. Di lain tempat, sunat perempuan adalah bentuk penghormatan seorang wanita terhadap keluarga.
Sunat perempuan sendiri, secara umum terbagi dalam empat tipe, yaitu:
- Tipe 1
Pada tipe 1, tindakannya adalah dengan mengangkat seluruh klitoris.
- Tipe 2
Pada tipe 2, adalah dengan mengangkat seluruh klitoris dan juga labia. Labia adalah bagian dalam dan juga luar dari bibir vagina.
- Tipe 2
Pada tipe 3, tindakannya adalah dengan membuat lubang vagina menjadi lebih kecil. Tindakan medis ini bernama infibulasi.
- Tipe 4
Pada tipe 4, yaitu merusak alat kelamin perempuan bagian luar atau vulva.
Sejauh ini, sekitar 90% tindakan sunat perempuan adalah menggunakan tipe 1, tipe 2 ataupun tipe 4. Sisanya, sekitar 10% menggunakan tipe 3.
Dampaknya
Praktik sunat perempuan ternyata menimbulkan pro-kontra di kalangan masyarakat. Bahkan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) sendiri menentang penerapan praktik ini. Berbeda dengan pria, sunat perempuan tidak memiliki manfaat kesehatan secara langsung. Namun sebaliknya dapat menyebabkan berbagai keluhan, seperti berikut ini.
Masalah kesehatan mental
Jika tanpa persetujuan atau kesepakatan dapat menyebabkan seorang perempuan trauma, depresi hingga menimbulkan bunuh diri.
Kista
Tindakan juga bisa memicu terjadinya kista dan juga abses.
Pendarahan
Hal ini dapat terjadi akibat terpotongnya klitoris atau bagian vagina lain saat terjadi kesalahan saat tindakan.
Gangguan saat berhubungan seksual
Akibat dari prosedur ini yakni terganggunya aktivitas seksual. Hal ini karena sulitnya penetrasi penis, penurunan lubrikasi saat bersenggama hingga tidak adanya orgasme.
Infeksi
Hal ini bisa muncul dari penggunaan alat medis yang tidak steril. Risiko terburuknya, kemungkinan tetanus juga bisa terjangkit pada perempuan yang menjalani prosedur ini.
Nyeri berkelanjutan
Tindakan memotong ujung saraf dan jaringan alat kelamin pada perempuan bisa menimbulkan sakit yang luar biasa. Selain itu proses penyembuhannya juga bisa terbilang cukup lama.
Gangguan kemih
Tindakan ini juga bisa mengakibatkan gangguan kemih, seperti nyeri saat akan buang air kecil bahkan kesulitan saat buat air kecil.
Gangguan saat persalinan
Hal ini karena mengecilnya jalan lahir bayi. Perempuan yang menjalani sunat bisa mengalami kesulitan saat akan melakukan persalinan dan juga sangat berisiko untuk si ibu maupun bayi yang dilahirkan.