Sempat meragu, akhirnya pasangan artis Dinda Hauw dan Rey Mbayang mantap untuk menyunatkan kedua anaknya di Rumah Sunat dr. Mahdian. Kedua anaknya bernama Arshakalif Muhammad Mbayang (Shaka) dan Arashkaba Muhammad Mbayang (Kaba) di usia dini.
“Jadi, sebenarnya sempat berencana menyunatkan Shaka sejak bayi. Cuma karena aku dan Rey labil karena mungkin kalau ikut jaman dulu kan. Zaman dulu kan sunatnya pas udah pada gede tuh, jadi kayak gimana gitu sunat waktu bayi. Sampai akhirnya mundur terus dan akhirnya Kaba lahir,” kata Dinda.
Meskipun sempat ragu, akhirnya Dinda Hauw dan Rey Mbayang mantap untuk menyunatkan kedua anaknya di usia dini karena faktor kesehatan. Dinda pun bercerita jika ternyata saat sunat anak keduanya, Kaba yang berusia dua bulan itu memberikan respon yang tidak terduga.
“Alhamdulillah proses sunatnya lancar. Hebat nih masya Allah Bundanya yang lemes banget udah kayak mau pingsan rasanya, eh kamunya ketawa-tawa. Hebat banget kamu nak, masya Allah tabarakallah,” papar Dinda.
Bukan tanpa alasan mengapa sang anak terlihat nyaman saat sunat. Dinda memilih untuk menggunakan metode sunat modern klem yang memang direkomendasikan oleh teman-teman dan saudaranya.
Baca Juga: Rekomendasi Rumah Sunat Dari Artis Terkenal Indonesia
Metode Sunat Modern Klem, Pilihan Dinda Hauw
Sunat klem ini dianggap sebagai inovasi metode sunat modern dan praktis sehingga sunat yang dulu terdengar mengerikan, kini tidak lagi. Selain itu, metode sunat klem ini, mampu meminimalkan rasa nyeri saat proses sunat. Selain itu juga mampu menghindari risiko luka bakar, seperti pada penggunaan electric cauter.
Menurut dokter spesialis bedah saraf, dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS, klem ini sebagai salah satu metode sunat modern. Sampai saat ini metode klem masih diminati oleh para dokter karena praktis dan memungkinkan proses sunat lebih cepat. Bahkan metode sunat klem ini juga telah mendapatkan rekomendasi oleh WHO.
“Teknik klem ini direkomendasikan oleh WHO karena dia sekali pakai, steril yang artinya setelah digunakan langsung buang sehingga bisa menghindari risiko infeksi silang. Selain itu juga menghindari risiko luka bakar seperti pada penggunaan electrocauter,” ujar dr. Mahdian.
Salah satu metode sunat klem yang sampai saat ini masih menjadi pilihan para orangtua Indonesia adalah Mahdian Klem. Keunikan dari Mahdian Klem ini adalah merupakan klem sunat pertama asli produk Indonesia. Selain itu, memiliki desain dan ukuran yang sudah disesuaikan dengan kondisi anak Indonesia.
Keunggulan metode sunat Mahdian klem dengan metode sunat lainnya adalah tidak adanya jahitan dan perban. Kemudian, proses tindakan sunat lebih cepat yakni kurang dari 10 menit, minim risiko nyeri dan perdarahan. Lebih lanjut, tidak ada luka bakar, memiliki hasil yang lebih rapi, dan setelah sunat anak bisa langsung beraktivitas ataupun terkena air.