Tahukah Ayah dan Bunda bahwa sunat setelah sembuh dari COVID tetap aman untuk dilakukan? Jika si Kecil pernah terkonfirmasi positif dan berencana untuk melakukan sunat, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter terkait kondisi kesehatannya.
Saat si Kecil merasakan adanya gejala, pastikan untuk melakukan tes pemeriksaan guna memastikan bahwa ia benar terkonfirmasi positif COVID Setelah hasil tes keluar dan ternyata ia positif, maka dokter akan menyarankan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah jika gejalanya tergolong ringan.
Ada beberapa hal yang harus Ayah Bunda lakukan saat si Kecil menjalani isolasi mandiri, yaitu istirahat yang cukup, konsumsi makanan bergizi seimbang, dan ajak ia untuk olahraga ringan serta berjemur. Cobalah untuk menenangkan si Kecil ketika ia mulai gelisah. Hal tersebut bertujuan untuk tetap menjaga daya tahan tubuhnya dari penularan virus Corona.
Bagaimana jika si Kecil sudah sembuh dan berencana untuk sunat?
Sunat aman setelah sembuh dari COVID
Selama ia positif, Ayah Bunda mungkin menunda waktu sunat karena harus menjalani isolasi mandiri. Padahal, sunat sangat penting bagi kebersihan dan kesehatan alat kelaminnya. Lantas, apakah sunat setelah sembuh dari COVID masih aman untuk dilakukan?
Menurut dokter spesialis paru, pasien yang telah sembuh dari COVID tetap bisa melakukan sunat berdasarkan tingkat keparahan penyakitnya, yaitu:
- Pasien COVID bergejala ringan
Pasien umumnya merasa lelah, flu, batuk, demam dan kehilangan indera penciuman. Untuk pasien dengan gejala ringan, dokter akan menyarankan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.
- Pasien dengan gejala sedang
Pasien bergejala sedang ditandai dengan demam tinggi, hilangnya indera perasa dan penciuman, sakit kepala, nyeri otot, dan radang tenggorokan. Pengidap COVID harus selalu berkonsultasi dengan tenaga kesehatan jika mengalami sesak nafas atau saturasi oksigen di bawah 95%.
- Pasien dengan gejala sedang-berat
Pasien dengan gejala ini biasanya mengalami batuk kering, sakit kepala parah, diare, mual, kehilangan nafsu makan, dan sesak nafas yang cukup parah.
Dokter biasanya akan menyarankan pasien COVID untuk menjalani perawatan di rumah sakit untuk mendapatkan penanganan dan perawatan khusus. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya komplikasi yang bisa berdampk pada kegagalan organ dalam tubuh.
Waktu yang tepat untuk sunat
Si Kecil tetap bisa sunat setelah selesai menjalani masa isolasi dan melakukan tes swab PCR ulang untuk memastikan jika memang sudah negatif.
Jangan lupa untuk tetap memastikan bahwa si Kecil benar-benar telah sehat dan siap untuk disunat. Jangan lupa untuk tetap menjaga kondisi tubuhmu agar tidak ada gejala yang kambuh, seperti demam, sesak nafas, dan gejala berat lainnya.
Apabila ia sudah tidak merasakan adanya gejala, maka Ayah dan Bunda bisa mengatur jadwal sunat dengan dokter spesialis bedah.
Metode sunat
Konsultasikan dengan dokter sebelum membawa si Kecil untuk sunat. Kamu bisa bertanya apa yang harus dilakukan sebelum sunat dan metode apa yang digunakan.
Rumah sunat dr. Mahdian memiliki layanan sunat anak dengan metode modern Mahdian Klem yang minim risiko pendarahan, minim nyeri, tanpa bius dan tanpa perban. Proses pengerjaannya juga cepat dan si Kecil bisa langsung beraktivitas.
Jangan lupa lakukan perawatan yang tepat setelah sunat agar tidak terjadi infeksi ataupun komplikasi pada area penis si Kecil ya Ayah Bunda.
Jadi, masih ragu untuk menyunat si Kecil setelah sembuh dari COVID? Tak perlu khawatir, karena sunat yang aman dan nyaman hanya di Rumah Sunat dr. Mahdian!