Sunat atau khitan telah menjadi suatu kebutuhan bagi pria terutama dari segi kesehatan. Di Indonesia sendiri, melakukan khitan pada anak laki-laki berusia 3-15 tahun. Bagi sebagian orang sebelum memutuskan untuk melakukan tindakan ini, memiliki keraguan tersendiri dalam hatinya apakah tindakan ini aman? benarkan sunat memiki banyak manfaat bagi kesehatan? dan hal lainnya. Keraguan tersebutlah yang menjadi salah satu alasan seorang pria enggan untuk melakukan sunat atau menunda sunat.
Baca Juga: Laser Jadi Metode Khitan Paling Baik, Benarkah?
Kenapa Harus Sunat?
Ketika seorang pria melakukan sunat, sebenarnya pria tersebut telah menjaga dirinya sendiri dari berbagai penyakit berbahaya. Pada tahun 2007, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan sunat sebagai salah satu cara untuk menurunkan penularan HIV/AIDS.
Virus HIV itu sendiri dapat menyebar lewat penetrasi seks tanpa kondom. Ketika penetrasi terjadi tanpa kondom maka akan ada gesekan langsung antara kulit penis dan dinding vagina (atau anus). Gesekan ini rentan menyebabkan luka lecet.
Luka ini dapat menjadi jalur masuk bagi virus dan bakteri penyebab penyakit. Virus dan bakteri ini berasal dari air mani atau cairan vagina partner seks yang terinfeksi oleh penyakit.
Ketika pria tidak sunat, uap air dapat terjebak antara penis dan kulit kulupnya, sehingga menciptakan lingkungan yang ideal bagi patogen penyebab penyakit untuk berkembang biak. Selain itu, kulit kulup penisnya, seperti sulit untuk menariknya kembali atau bahkan macet/keset, juga dapat menimbulkan luka sekaligus menjebak virus dan bakteri di sekitarnya.
Pria yang tidak khitan juga lebih mungkin untuk menularkan setiap infeksi yang mereka miliki, termasuk infeksi ragi, infeksi saluran kencing (ISK), dan penyakit kelamin (terutama HPV dan HIV), misalnya herpes genital, bisul genital, chancroid, dan sifilis pada pasangan seksnya.
Lebih lanjut, bahkan juga bisa membuat pasangan wanita memiliki risiko penyakit kelamin hingga lima kali lebih tinggi. Termasuk herpes genital, trichomonas vaginalis, bacterial vaginosis, HPV menular seksual (yang menyebabkan kanker serviks), dan mungkin klamidia.
Tips Sunat
Tindakan ini telah terbukti memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, sehingga khitan menjadi kebutuhan bagi pria. Meski khitan menjadi salah satu cara sebagai pencegahan berbagai penyakit kelamin dan seksual, juga harus menjalani pola gaya hidup yang sehat.
Ketika ingin melakukan khitan, pilihlah tempat yang telah memiliki dokter yang profesional dibidang sunat, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter apa yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan baik sebelum atau sesudah khitan, dan carilah klinik yang kebersihan peralatan medisnya terjamin. Hal ini tentu saja untuk menghindarkan darii hal-hal yang tidak diinginkan.