Perbedaan Cara Sunat zaman Dahulu dan Sekarang, Seperti Apa Ya?

sunat zaman dahulu

Pernah nggak sih kamu membayangkan seperti apa sunat zaman dahulu? Pastinya banyak banget kan perbedaannya. Apalagi, dulu teknologi belum secanggih saat ini sehingga masih menggunakan cara-cara tradisional yang mungkin belum pernah kamu lihat sebelumnya. Nah, penasaran kan bagaimana praktik sunat yang dilakukan zaman dahulu? Yuk, baca deh artikel berikut ini.

Sunat memang telah menjadi tradisi turun temurun di masyarakat kita. Sejak dulu, sunat memiliki banyak manfaat bagi kesehatan seperti mencegah dari risiko penyakit berbahaya dan menjaga kebersihan organ genital laki-laki. Sunat umumnya dilakukan sejak bayi dan anak-anak, namun kini telah banyak pria dewasa yang juga menjalani prosedur sunat.

Nah, kalau sekarang sunat sudah menggunakan metode modern dengan teknologi tinggi, lain halnya dengan dulu. Kamu mungkin agak aneh ya jika mengetahui seperti apa cara sunat zaman dahulu. Caranya unik dan bisa membuat kita terheran-heran, namun ternyata ya memang ini nyata, lho!

Berendam di Air Dingin sebagai Obat Biusnya

Ritual sunat berendam di sungai dingin

Kalau sekarang obat bius itu menggunakan jarum suntik maupun alat lain tanpa suntik, nah dulu ada cara yang cukup unik yaitu berendam di air sungai. Malam hari sebelum sunat, anak laki-laki harus berendam di sungai yang sangat dingin agar penisnya mati rasa. Berendam selama berjam-jam bertujuan agar keesokan harinya saat tindakan sunat, si anak tidak merasa sakit.

Menggunakan Batok Kelapa Kering Sebagai Pisau

Cara tradisional lainnya yaitu masyarakat menggunakan batok kelapa kering yang telah diasah dengan tajam untuk memotong kulup pada kepala penis. Bahkan, proses sunatnya tidak menggunakan obat bius, namun seperti sebelumnya hanya berendam di air dingin agar kebal. Praktik sunat ini juga menggunakan alat berupa penjepit bambu untuk menarik kulup.

Sunat dengan Sembilu dari Kulit Bambu

Dahulu, di era 1980-an, sunat menggunakan alat tradisional sembilu dari kulit bambu. Masyarakat kita mengenal praktik sunat ini dengan sunat dorsumsisi. Biusnya juga dengan cara berendam di air dingin. Setelah itu orangtua ataupun keluarga akan memegang anak dengan erat saat dukun sunat melakukan tindakan. Dukun sunat akan menandai kulup, menariknya dan memotongnya.

Baca juga: Cara Sunat Tradisional, Apa Masih Dilakukan?

Sunat Zaman Sekarang dengan Metode Modern

Saat ini, teknologi yang semakin maju telah memudahkan dokter untuk melakukan prosedur sunat. Sebelumya, tenaga medis masih melakukan cara konvensional dengan prosedur bedah untuk memotong kulup. Kemudian, hadirlah metode yang lebih modern seperti Klem, Laser, dan Stapler.

Metode Klem adalah salah satu metode modern yang telah mendapatkan rekomendasi dari WHO sebagai cara sunat terbaik. Metode ini minim risiko dan minim rasa nyeri. Bahkan, selain praktis, penggunaan klem dapat mempercepat proses penyembuhan dan anak bisa langsung beraktivitas.

Sementara itu, sunat laser memang memiliki proses yang cepat, namun bisa sangat berisiko pada penis. Laser menggunakan alat elektro kauter untuk memotong kulup. Cara ini bisa menyebabkan luka bakar, cedera kelenjar penis hingga kepala penis terpotong.

Metode lain yang juga lebih aman yaitu stapler. Stapler cocok untuk laki-laki dewasa dengan keunggulan minim risiko pendarahan, tanpa jahit dan penyembuhan yang juga relatif cepat.

Picture of admin

admin

Leave a Replay

Artikel dan Berita Lainnya

promo sunat september
Promo September