Khitan atau umumnya sering disebut sunat adalah prosedur bedah yang bertujuan untuk membuang lapisan kulit luar (kulup) yang menutupi kepala penis. Prosedur ini biasanya dilakukan pada bayi laki-laki maupun bayi perempuan yang baru lahir. Namun, anak-anak dan orang dewasa pun bisa melakukan khitan.
Bagi sebagian orang, khitan merupakan sebuah ritual agama. Di masyarakat kita, khitan untuk anak perempuan masih menjadi perdebatan. Selain karena alasan tradisi, dalam dunia medis sendiri khitan sebenarnya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Prosedur khitan
Prosedur khitan biasanya dilakukan di rumah sakit atau klinik khusus khitan. Sebelum melakukan prosedur ini, biasanya dokter akan menjelaskan kepada orang tua pasien tentang persiapan sebelum operasi, efek setelahnya dan cara perawatan setelah khitan.
Pada metode konvensional, tim medis akan membersihkan area penis dan sekitarnya hingga pangkal paha dengan cairan antiseptik. Setelah itu dokter akan menyuntikkan obat bius atau krim ke pangkal penis. Kemudian dokter akan memotong kulup penis dan menjahit sisa kulit luar dengan lapisan kulit dalam.
Selanjutnya, dokter akan mengoleskan krim atau salep antibiotik dan memberikan perban pada luka jahitan. Prosedur ini biasanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit pada bayi baru lahir atau anak-anak, namun untuk orang dewasa membutuhkan waktu sekitar 1 jam.
Selain metode konvensional, kini ada beberapa metode modern seperti metode klem dan laser yang minim risiko pendarahan, tanpa jahit, tanpa perban, dan setelah selesai anak bisa langsung beraktivitas.
Apakah manfaatnya bagi kesehatan?
Banyak sekali manfaat khitan bagi kesehatan, antara lain:
- Mencegah risiko terkena infeksi saluran kemih (ISK)
- Mencegah terkena penyakit menular seksual
- Menurunkan risiko terkena kanker prostat
- Mencegah terjadinya balanitis (peradangan dan pembengkakan pada penis)
- Mencegah fimosis (kulup yang melekat pada kepala penis )
Perawatan pasca khitan
Perawatan pasca khitan harus dilakukan dengan tepat. Agar proses pemulihan lebih cepat, lakukan hal-hal berikut ini:
- Rajin membersihkan area sekitar penis
Setelah anak buang air kecil, bantulah ia untuk membersihkan area sekitar penis dengan hati-hati. Jangan menggunakan sabun atau yang mengandung bahan kimia lainnya untuk membersihkan penis. Gunakan air hangat dan selanjutnya keringkan dengan handuk bersih.
- Mengganti perban setiap hari
Sebaiknya ganti perban setiap hari. Anda harus memastikan penis anak telah bersih sebelum mengganti perban. Hal ini untuk mencegah terjadinya infeksi pada bekas luka jahitan.
- Oleskan salep antibiotik atau petroleum jelly
Sebelum mengganti perban, Anda bisa mengoleskan salep antibiotik atau petroleum jelly di ujung atau batang penis. Penggunaan salep atau gel ini bisa mempercepat penyembuhan luka setelah khitan.
- Berikan obat pereda nyeri
Biasanya anak akan merasa tidak nyaman dan nyeri di area sekitar penis. Anda bisa memberikan obat pereda nyeri dari dokter untuk mengurangi rasa sakit di area penis.
- Kurangi aktivitas fisik yang berlebihan
Anak-anak biasanya sering merasa jenuh jika harus berdiam diri. Namun, alangkah baiknya jika selama masa perawatan, Anda tetap membatasi aktivitas fisik anak. Hal ini bertujuan agar jahitan bekas operasi tidak terbuka kembali.
Jika dalam masa perawatan pasca khitan, anak mengalami komplikasi, seperti pendarahan, nyeri hebat atau luka yang terbuka kembali, sebaiknya segera ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lanjutan.