Benjolan di penis bisa terjadi pada setiap laki-laki dan penyebabnya pun beragam. Masalah ini pastinya bisa membuat khawatir dan menurunkan rasa percaya diri. Namun, jangan khawatir berlebihan karena tidak semuanya berbahaya dan bahkan ada yang tidak perlu mendapatkan penanganan.
Sebagian besar kondisi ini sebetulnya tidak bersifat membahayakan. Khusunya jika kamu belum pernah melakukan hubungan seksual, benjolan di penis kemungkinan besar bukanlah suatu hal yang berbahaya.
Benjolan di penis yang tidak berbahaya biasanya berwarna sama seperti kulit di sekitarnya, terlihat seperti bintik-bintik kecil kekuningan atau putih, dan juga tidak menyakitkan.
Penyebab Benjolan di Penis
Cara mengatasi gangguan ini dengan tepat, sangat penting untuk mengetahui terlebih dulu apa saja yang menjadi penyebab munculnya benjolan di penis. Berikut ini merupakan beberapa penyebab munculnya benjolan di penis:
1. Pearly penile papules
Pearly penile papules adalah benjolan berukuran kecil berwarna sama dengan kulit sekitarnya dan biasanya muncul pada area ujung penis.
Meski mungkin terkesan menyeramkan, benjolan ini sendiri merupakan sesuatu yang normal dan bukan terjadi karena terinfeksi penyakit menular seksual atau akibat kebersihan tubuh yang kurang terjaga. Kondisi ini tidak menimbulkan keluhan dan biasanya akan hilang sendiri tanpa pengobatan. Namun, jika masih ragu dan khawatir memang sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter.
2. Bintik Fordyce
Merupakan bintik-bintik kekuningan atau putih kecil yang biasanya berada pada area ujung atau batang penis. Pada umumnya, jenis ini tidak berbahaya dan tidak memerlukan pengobatan.
3. Lymphocele
Benjolan yang umumnya tidak bertahan lama dan tidak menyebabkan masalah permanen ini ditandai dengan adanya pembengkakan keras yang tiba-tiba muncul pada batang penis setelah melakukan masturbasi atau berhubungan seksual. Kondisi ini terjadi ketika saluran getah bening pada penis mengalami hambatan untuk sementara waktu.
4. Penyakit Peyronie
Kondisi lainnya yang mungkin menjadi penyebab munculnya benjolan di penis adalah penyakit Peyronie. Penyakit Peyronie dapat menunjukkan gejala berupa nyeri pada batang penis dan penis tampak bengkok saat ereksi.
Jika hal ini sudah ada sejak lama dan tidak menimbulkan rasa sakit, biasanya dokter tidak akan merekomendasikan pengobatan. Namun, jika benjolan tersebut menimbulkan rasa sakit dan mengganggu aktivitas seksual, maka memerlukan pengobatan dari dokter untuk mengatasinya.
Jika tidak kunjung membaik dengan pengobatan, prosedur operasi bisa menjadi pilihan untuk mengatasinya.
5. Kutil kelamin
Penyebab selanjutnya adalah kutil kelamin. Hal ini tidak selalu terlihat oleh mata karena terkadang ukurannya sangat kecil. Bentuknya juga bisa menyerupai kembang kol. Penyakit ini muncul ketika seseorang tertular penyakit menular seksual yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV).
Kutil kelamin mungkin menimbulkan rasa tidak nyaman, sakit, dan gatal-gatal. Seseorang bisa saja memiliki kutil kelamin dalam jumlah banyak atau ada juga yang mendapatkannya dalam bentuk satu benjolan saja. Kutil kelamin bisa diobati dengan salep obat atau prosedur operasi.
6. Kista penis
Merupakan kantong berisi cairan yang biasanya terasa keras dan tidak terasa nyeri. Pada umumnya, kista penis bukanlah hal yang berbahaya.
Kista ini bisa terjadi karena adanya sumbatan kelenjar minyak pada kulit penis, kista epidermoid, atau karena adanya kelainan bawaan lahir. Terkadang, beberapa penyakit menular seksual, seperti infeksi HPV dan herpes, juga bisa menyebabkan kista pada penis.
7. Kanker penis
Benjolan karena kanker penis bisa muncul pada batang atau ujung penis. Gejala lainnya, seperti penebalan atau perubahan warna kulit penis, kemerahan atau ruam pada penis, adanya tumpukan cairan berbau di bawah kulup, dan benjolan kecil yang berkerak.
Untuk memastikannya, penderita yang mengalami gejala-gejala tersebut sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Semakin cepat terdeteksi, akan semakin besar pula keberhasilan dalam pengobatan penyakit ini.
Jika benjolan di penis diikuti dengan munculnya rasa nyeri, pembengkakan, keluar cairan yang tidak normal, serta terdapat darah di dalam urine atau sperma, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Selain itu, sebaiknya selalu menjaga kebersihan penis.