Kenali Tanda Fimosis Pada Bayi

Fimosis pada bayi adalah kondisi ketika kulup penis tidak dapat menariknya ke belakang. Biasanya tanda yang terlihat adalah penis memiliki cincin pada bagian sekitar ujungnya. Fimosis bisa terjadi pada bayi dan orang dewasa. 

Fimosis yang terjadi pada bayi biasanya menyebabkan pengetatan pembukaan pada kulup. Hal ini sangat normal pada bayi yang baru lahir, dan seiring waktu, kulup ini akan mengendur dan dapat menariknya ke bawah dengan lebih mudah.

Tanda Fimosis pada Bayi

Tanda fimosis pada bayi bisa berbeda-beda setiap ana, antara lain:

  • Kulup yang mengalami penonjolan saat buang air kecil. 
  • Ketidakmampuan untuk menarik kulup sepenuhnya, pada usia 3 tahun. 
  • Ujung penis yang membengkak saat saat kulup ditarik ke belakang.
  • Rasa sakit.
  • Tidak bisa menarik kulup kembali ke ujung penis
  • Ujung penis berwarna merah tua atau biru.
  • Nyeri saat buang air kecil.
  • Aliran urine yang mengalami penurunan. 

Kulup pada umumnya mengalami pengencangan ketika bayi baru lahir, dan akan mengendur saat anak berusia dua tahun. Selama tahun-tahun antara usia 2-6 tahun, kulup mengendur dan mulai terpisah dari kepala penis. Kondisi ini juga bisa terjadi setelah masa kanak-kanak.

Fimosis hampir semua bayi baru lahir mengalaminya, dan kemudian kulup berubah secara bertahap sehingga dapat menariknya kembali.

Baca Juga: Fimosis Pada Bayi Yang Belum Sunat

Cara Menanganinya

Untuk menangani kondisi ini, dokter akan menyarankan menggunakan krim steroid untuk mengoleskannya ke kulit penis. Dokter juga akan merekomendasikan orang tua untuk mulai meregangkan kulup dengan lembut setelah sekitar dua minggu menggunakan krim steroid. 

Orangtua harus meregangkan kulit kulup dengan sangat lembut, menariknya sejauh dan sebisa mungkin, tanpa anak merasakan sakit. Jika cara-cara ini tidak bisa memberikan efek yang signifikan. Maka yang perlu penanganan lanjutan seperti pembedahan/

Kemungkinan besar dokter akan menyarankan untuk menjalani sunat jika balanitis xerotic obliterans yang menjadi penyebab fimosis, dan krim steroid tidak bisa membantu mengatasi masalah. 

Balanitis xerotica obliterans atau dikenal sebagai lichen sclerosus, adalah bercak peradangan putih yang dapat menyerang tidak hanya laki-laki melainkan juga perempuan. Pada laki-laki, daerah yang terkena biasanya melibatkan kulup dan kelenjar penis, yang disebut balanitis xerotica obliterans.

Picture of admin

admin

Leave a Replay

Artikel dan Berita Lainnya

promo sunat september
Promo September