Hasil test swab anti antigen benarkah bisa mengalami kesalahan? Selama ini, swab antigen menjadi pilihan test COVID yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Selain karena harganya yang murah, swab antigen juga menawarkan kemudahan hingga hasil yang cepat. Meskipun begitu, benarkah test swab antigen ternyata tidak akurat? Simak selengkapnya di bawah ini!
Pengertian swab antigen
Swab antigen merupakan salah satu metode tes untuk mendeteksi virus COVID dalam tubuh seseorang. Test ini dilakukan dengan cara mengambil sampel dari hidung menggunakan alat swab berupa stick. Alat tersebut akan mendeteksi protein spesifik dalam virus, sehingga virus akan terdeteksi secara langsung. Setelah stick mengambil sampel, lalu stick alat swab tersebut akan dilarutkan menggunakan cairan khusus. Jika hasilnya negatif, artinya virus COVID terdeteksi dalam tubuh, maka akan muncul garis dua merah dan hitam. Namun, jika hasil positif artinya virus COVID tidak terdeteksi, dan hanya akan muncul satu garis merah.
Meskipun bisa kamu lakukan sendiri, namun untuk mendapatkan hasil yang akurat sebaiknya lakukan dengan tenaga ahli profesional.
Kelebihan
Swab antigen memiliki beberapa kelebihan, seperti:
- Hasil yang cepat
Hasil test swab antigen hanya membutuhkan waktu sekitar 15 hingga 30 menit untuk mengetahui hasil test, berbeda dengan PCR yang membutuhkan waktu berhari-hari untuk mengetahui hasil ada/tidaknya virus dalam tubuh.
- Biaya terjangkau
Swab test antigen mempunyai harga yang lebih murah dan lebih terjangkau oleh masyarakat luas.
- Tingkat akurasi lebih tinggi daripada rapid test
Meskipun sensitivitas alat swab berbeda tergantung dengan merek, namun pada umumnya, swab antigen memiliki akurasi yang lebih tinggi daripada rapid test, namun lebih rendah daripada PCR.
Kekurangan
- Keterampilan petugas memengaruhi hasil
Meskipun tidak memerlukan alat laboratorium khusus, namun pengambilan sampel menggunakan alat swab juga tidak mudah. Dengan memasukan stick ke dalam hidung hingga rongga tenggorokan tidaklah mudah. Sehingga keterampilan petugas saat pengambilan sampel dapat memengaruhi hasil.
- Berisiko terjadinya false negatif
Karena memiliki hasil tidak seakurat PCR test, terkadang seseorang yang mendapatkan hasil positif saat antigen bisa terdeteksi negatif oleh test PCR.
Apa itu false negatif?
False negatif adalah hasil test yang terdapat pada swab antigen berbeda dengan kondisi sesungguhnya. Kamu bisa saja telah terdampak COVID 19, namun hasil antigen yang kamu dapat menunjukan tanda negatif, padahal ketika melakukan test PCR kamu mendapat hasil negatif. Hal ini bisa terjadi karena swab antigen memiliki tingkat akurasi 80-98% sehingga masih ada kemungkinan terjadi kesalahan hasil sekitar 2-20%. Selain itu, swab antigen juga tidak dapat mendeteksi virus COVID-19 yang sedang dalam masa inkubasi. Padahal, bisa saja seseorang sudah terkena virus, namu karena virus tersebut dalam masa inkubasi sehingga tidak terdeteksi saat swab.
Solusi yang tepat
Lalu, solusi apa yang tepat agar mendapatkan hasil akurat dalam mendeteksi virus COVID-19? Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan, seperti memilih tempat swab antigen dengan tepat, atau kamu juga bisa memilih metode test lain. Seperti, test molekuler, hingga test PCR yang mempunyai tingkat akurasi lebih tinggi.
Untuk kamu yang sedang berencana untuk melakukan swab test antigen, molekuler, hingga test PCR, kamu bisa loh melakukan test tersebut di klinik Rumah Sunat dr. Mahdian! Klinik kesehatan terpercaya, dilakukan oleh petugas medis profesional, berpengalaman dengan harga terjangkau!