Potensi bisnis franchise sunat menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Hal ini lantaran jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah. Ada sekitar 2 juta anak yang disunat setiap tahunnya. Sunat tidak hanya dilakukan untuk menjalankan kewajiban bagi umat Islam, tapi juga untuk kesehatan. Belum lagi, bisnis kesehatan yang mengkhususkan pada layanan sunat masih terbilang jarang.
Rumah Sunat dr. Mahdian masih menjadi pionir layanan kesehatan yang mengkhususkan pada jasa layanan sunat di Indonesia. Sayangnya dengan jumlah klinik Rumah Sunat dr. Mahdian yang ada saat ini, penyebarannya masih belum merata di Indonesia. Sehingga belum menjangkau potensi jumlah anak yang disunat setiap tahunnya.
Kenapa Rumah Sunat dr. Mahdian?
Sejak berdiri pada tahun 2006 hingga sekarang ini, Rumah Sunat dr. Mahdian telah mendapatkan pengakuan dari masyarakat. Hal ini berkaitan dengan komitmen Rumah Sunat dr. Mahdian untuk menghilangkan persepsi masyarakat, bahwa sunat itu menyeramkan menjadi sunat yang nyaman dan menyenangkan.
Kemudian Rumah Sunat dr. Mahdian melakukan inovasi dalam hal konsep dan metode sunat yang digunakan. Konsep yang diusung adalah modern dan unik. Pasien yang datang tidak akan merasa seperti dating ke klinik atau fasilitas pelayanan kesehatan, tapi seperti rumah. Dilengkapi dengan fasilitas taman bermain dan iPad atau virtual reality yang dapat digunakan saat proses sunat berlangsung.
Rumah Sunat dr. Mahdian menerapkan metode sunat modern klem. Metode klem merupakan metode sunat yang aman sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Di Indonesia, pelopor metode ini adalah Rumah Sunat dr. Mahdian.
Klem sunat yang digunakan merupakan hasil produksi anak bangsa, yaitu Mahdian klem. Sesuai namanya, klem ini diciptakan oleh dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS yang telah disesuaikan dengan anatomis anak Indonesia. Memiliki desain yang memperhatikan kemudahan penggunaan, keamanan dan kenyamanan anak.
Keunggulan lainnya dari Mahdian klem ini adalah sekali pakai, artinya satu anak satu klem tidak mungkin dapat digunakan Kembali. Kemudian dengan metode ini, tidak perlu melalui proses penjahitan dan perdarahan sehingga seusai sunat, anak tetap dapat beraktivitas, bahkan mandi. Mahdian klem telah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan RI dengan nomor AKD 21103910201.
Potensi Franchise Sunat di Indonesia
Dalam pengembangan bisnis, Rumah Sunat dr. Mahdian melakukan ekspansi dengan menambah cabang demi meraih pasar yang lebih potensial. Dalam mengembangkan usahanya, Rumah Sunat dr. Mahdian membukan kesempatan kemitraan dalam bentuk franchise.
Saat ini bisnis yang tengah popular adalah food and beverages (F&B) atau makanan dan minuman. Bisnis ini paling banyak dilirik oleh masyarakat, meski begitu bisnis ini cukup kompetitif karena banyaknya kompetitor.
Sementara itu, bisnis sunat jarang dilirik, padahal tak kalah potensial. Termasuk dalam bisnis jangka panjang dan memiliki market yang relatif stabil. Apalagi jika mengingat potensi anak yang disunat setiap tahunnya mencapai 2 juta anak.
Walaupun bisnis F&B masih didominasi, tapi tidak semua orang mau berbisnis disektor ini. Contohnya adalah Badrun Sulthoni dan Arlan Ramlan yang memilih untuk berbisnis layanan sunat. Keduanya adalah mitra franchise Rumah Sunat dr. Mahdian.
Kata Mitra Franchise Sunat
Seperti Badrun Sulthoni, pemilik franchise Rumah Sunat dr. Mahdian cabang Modernland, Tangerang Kota, ia memilih bisnis sunat karena dinilai unik dan layak untuk dicoba untuk usaha. Alasannya memilih Rumah Sunat dr. Mahdian karena ia melihat, Rumah Sunat dr. Mahdian cukup terkenal.
“Kalau dilihat eksistensi Rumah Sunat dr. Mahdian sudah cukup terkenal dan saya juga memiliki pengalaman anak saya sunat di sini dan melihat pelayanannya baik ya,” ujarnya.
Tak berbeda dengan Sulthoni, Arlan Ramlan memilih Rumah Sunat dr. Mahdian karena memiliki pengalaman menyunatkan anaknya di salah satu cabang Rumah Sunat dr. Mahdian. Berawal dari menyunatkan sang anak di Rumah Sunat dr. Mahdian cabang Bintaro. Melihat dari pelayanan yang baik, membuat sang istri tertarik. Kini ia adalah pemilik franchise Rumah Sunat dr. Mahdian cabang Bandung.
“Sebelum memutuskan untuk memulai bisnis sunat, saya melakukan penelitian terlebih dahulu dan mencari berbagai informasi tentang sektor ini. Hasilnya saya menemukan peluang usaha yang cukup potensial karena saat itu layanan sunat belum ada yang dikelolah secara professional, belum banyak kompetitornya jika dibandingkan dengan bisnis lain. Lalu, melihat populasi di Indonesia yang besar. ”
Pria yang berprofesi sebagai manager di salah satu perusahaan besar ini, mengungkapkan bahawa ini kali pertamanya berbisnis kemitraan franchise. Alasan memilih bisnis franchise ini adalah tak perlu repot mengurus operasional sampai keuangan.
“Bisnis sendiri repot ngurusnya, perlu banyak waktu juga. Kalau franchise mendapatkan dukungan operasional hingga keuangan dari pusat,” jelasnya.
Ia mengaku cukup puas bermitra dengan Rumah Sunat dr. Mahdian selama 6 tahun, “saya cukup puas walaupun pada tahun pertama dan kedua belum terlalu stabil. Tapi karena komunikasi dengan pihak Rumah Sunat dr. Mahdiannya baik, semuanya lancar-lancar aja. Kalau saya ada usul atau ada permasalahan kita diskusikan dengan baik dan cari solusinya bersama-sama. Pada tahun ke-3 sampai saat ini, Alhamdulillah stabil dan memperoleh keuntungan.“
Arlan mengungkapakan kunci kesuksesannya berbisnis adalah selalu update kondisi market dan memiliki partner yang baik dan jujur. “Penting punta partner yang jujur karena kita akan sharing risiko dan bisa saling menjaga satu sama lainnya,” ujarnya.
Bisnis sunat ini cukup menjanjikan dengan omset total bisnis hampir mencapai 1 miliar. Jadi, tak perlu ragu lagi untuk bergabung menjadi mitra franchise Rumah Sunat dr. Mahdian. Harapannya dengan bertambahnya mitra dan jumlah klinik, Rumah Sunat dr. Mahdian dapat hadir memberikan pelayanan sunat terbaik ke masyarakat di seluruh Indonesia.