Parafimosis adalah kelainan pada penis yang menyebabkan lapisan kulit luar (kulup) ditarik ke belakang dan tidak bisa kembali ke kepala penis (posisi semula). Kondisi ini umumnya terjadi pada penis yang belum sunat dan bisa dialami oleh laki-laki di segala usia, namun seringnya terjadi pada anak-anak dan usia dewasa. Jika tidak mendapatkan penanganan, lama kelamaan parafimosis akan menimbulkan rasa nyeri dan kepala penis membengkak. Oleh karena itu, penyakit ini harus segera diatasi untuk mencegah timbulnya komplikasi yang semakin serius. Bagaimana gejala dan apa faktor penyebabnya? Yuk, simak ulasannya di artikel berikut.
Bagaimana Gejalanya?
Selain fimosis, parafimosis juga bisa berisiko bagi kesehatan apabila tidak segera mendapatkan penanganan. Melansir laman NCBI, gejala parafimosis mencakup:
- Ketidakmampuan kulup kembali ke posisi semula setelah tertarik ke belakang
- Pembengkakan di ujung kepala penis
- Rasa tidak nyaman dan area kepala penis terasa nyeri
- Muncul kemerahan dan rasa sakit di area penis
- Kesulitan berkemih
Cobalah untuk menarik kulup secara perlahan ke arah kepala penis, apabila tidak bisa sebaiknya hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Mengapa Parafimosis Bisa Terjadi?
Mengutip FamilyDoctor.Org, biasanya anak sering menarik kulup saat mereka pergi ke kamar mandi atau ketika membersihkan penisnya. Kebiasaan ini terkadang menyebabkan kulup tidak bisa kembali ke ujung penis sehingga mengakibatkan pembengkakan karena kulup terjebak di posisi belakang.
Penyebab lainnya dari parafimosis, yaitu:
- Infeksi. Hal ini dapat terjadi jika area penis anak tidak terlalu bersih
- Adanya cedera di sekitar penis. Bisa terjadi akibat luka karena infeksi berulang atau karena gigitan serangga
- Kesalahan dalam prosedur sunat. Jika dokter gagal dalam melakukan tindakan sunat maka parafimosis bisa terjadi
- Diabetes. Penyakit ini dapat menyebabkan peradangan di kulup dan kepala penis
Cara Mencegah Parafimosis
Cara terbaik untuk mencegah kelainan pada penis ini adalah dengan menjalani prosedur sunat. Jika anak belum sunat, maka Ayah Bunda tetap bisa mencegahnya dengan melakukan hal-hal berikut ini:
- Sering-seringlah menarik kulup ke posisi semula (kepala penis) saat membersihkan penis atau ketika anak berada di kamar mandi
- Jangan pernah membiarkan kulup berada di belakang kepala penis terlalu lama
- Cobalah melihat dan memeriksa penis anak dengan rutin apakah kulup berada di belakang kepala penis (bisa saat membersihkan penis setelah anak buang air kecil)
Cara Mengatasinya
Apabila Ayah dan Bunda membawa si Kecil ke dokter, biasanya hal pertama yang akan dokter lakukan adalah menangani pembengkakan pada kepala penisnya. Caranya bisa dengan menekan penis si Kecil dengan tangan, membalutnya dengan perban, atau memberikan es batu untuk meredakan bengkaknya. Setelah bengkaknya hilang, dokter akan mencoba untuk menarik kembali kulup ke posisi semula.
Jika kulup masih tidak bisa tertarik kembali,maka dokter akan menyarankan si Kecil untuk segera sunat. Sunat bertujuan untuk memotong / membuang kulup yang terjebak di belakang kepala penis agar bisa terlepas sehingga tidak menimbulkan radang atau bengkak.
Parafimosis yang dapat terdiagnosis dengan cepat dan mendapatkan penanganan segera bisa menurunkan risiko yang lebih berbahaya bagi kesehatan anak. Sebab, jika tidak tertangani maka bisa menyebabkan komplikasi karena aliran darah ke kepala penis terhambat.