Salah satu hal yang dapat membantu percepatan proses penyembuhan sunat adalah minum obat sunat sesuai dengan anjuran atau resep dokter. Minum obat juga membantu mengurangi rasa nyeri dan juga mengurangi bengkak. Kapan waktu yang tepat untuk minum obat, sebaiknya perhatikan saat dokter atau perawat sedang menjelaskan.
Pasalnya aturan minum obat terbagi menjadi dua sebelum atau setelah makan. Obat dan makanan sama-sama masuk ke dalam sistem pencernaan. Setelah makan, organ-organ dan jaringan tubuh akan melakukan fungsinya untuk memproses makanan dalam saluran pencernaan.
Darah akan mengalir lebih banyak menuju organ yang sedang bekerja untuk memecah makanan. Pada saat yang sama, hati melepaskan empedu dan sel pada dinding lambung melepaskan asam lambung untuk memecah makanan.
Proses yang terjadi dalam pencernaan makanan ini dapat mendukung kerja obat, tapi juga bisa menghambatnya. Jadi, sangat penting untuk mengikuti petunjuk saat ingin minum obat. Untuk menghindari reaksi obat dan makanan, sebaiknya lakukan hal ini.
- Ikuti petunjuk dokter tentang bagaimana aturan minum obat
- Periksa petunjuk pemakaian pada kemasan obat.
- Hindari makanan atau minuman tertentu selama minum obat (jika ada).
- Minum obat pada waktu yang sama setiap hari.
- Minum obat dengan segelas air putih.
Baca Juga: ALERGI OBAT INI YANG DAPAT ANDA LAKUKAN
Mengapa ada aturan minum obat setelah makan?
Jika dokter meresepkan obat untuk diminum setelah makan, artinya Anda harus mengonsumsi obat tersebut dalam waktu 30 menit setelah makan. Ada pula obat-obatan yang harus mengonsumsinya setelah makan karena kerjanya akan lebih baik jika mencerna bersama makanan. Berikut ini beberapa alasan mengapa banyak obat yang harus diminum setelah makan.
- Mengurangi efek samping obat
- Mendukung kerja obat
- Memastikan obat diserap tubuh dan tidak terbuang begitu saja
- Membantu tubuh dalam mencerna makanan
Mengapa ada aturan minum obat sebelum makan?
Beberapa jenis obat perlu dikonsumsi saat perut kosong. Berikut ini merupakan beberapa alasan yang mendasarinya. 1. Makanan dapat menghambat kerja obat Kerja beberapa jenis obat mungkin bisa terhambat oleh makanan, sebab obat mempunyai jalur penyerapan yang sama dengan makanan yang dikonsumsi. Selain itu, makanan juga dapat membuat obat-obatan tertentu terurai terlalu cepat sebelum bisa diserap ke dalam aliran darah. 2. Makanan dapat meningkatkan penyerapan obat Obat tertentu mungkin bisa diserap lebih banyak ketika ada makanan dalam tubuh. Tingginya kadar obat dalam tubuh dapat membuatnya terkumpul dalam darah. Hal ini bisa meningkatkan risiko timbulnya efek toksik (racun) terhadap tubuh. 3. Makanan meningkatkan keampuhan obat Beberapa obat mungkin dapat bekerja lebih baik saat lambung kosong. Biasanya, obat ini merupakan obat yang bekerja langsung pada lambung.
Nah, jadi perhatikan dokter atau perawat saat sedang menjelaskan obat sunat, ya. Hal ini untuk menghindari risiko konsumsi obat yang salah.