Sunat laki-laki dalam Islam adalah perkara wajib. Lantas, bagaimana sunat pada wanita? Sunat sudah menjadi sebuah tradisi turun temurun di masyarakat kita. Seperti yang banyak orang ketahui, sunat bagi laki-laki adalah hal sangat umum. Ternyata, pada wanita pun tradisi sunat telah ada sejak lama. Praktik sunat perempuan masih menjadi hal yang menimbulkan pro dan kontra dalam masyarakat hingga saat ini. Ada yang menyarankan untuk sunat namun banyak juga yang memberikan pendapat sebaliknya dengan alasan tertentu.
Di beberapa negara, sebagian masyarakat masih menganggap praktik ini sebagai sebagai female genital mutilation (mutilasi alat kelamin pada wanita) dan melanggar hak-hak reproduksi perempuan. Namun demikian, oleh pemerintah Indonesia, praktik ini masih boleh dilakukan dengan aturan-aturan tertentu.
Aturan Sunat pada Wanita
Mengutip Detik Health, pemerintah Indonesia pernah mengeluarkan Permenkes No 1636/ Menkes/Per/XI/2012 tentang Sunat Perempuan. Aturan ini menjelaskan tentang perlindungan terhadap perempuan dari praktik sunat ilegal yang dapat membahayakan diri dan sistem reproduksinya.
Menurut peraturan tersebut, praktik sunat pada wanita hanya boleh dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten dan telah tersertifikasi seperti dokter, perawat maupun bidan. Selain itu, sebaiknya tenaga medis yang melakukan tindakan sunat perempuan ini haruslah berjenis kelamin wanita.
Tata cara sunat perempuan yaitu hanya dengan menggores lapisan kulit bagian luar yang menutupi klitoris (frenulum klitoris), dan tidak boleh memotong secara keseluruhan bagian dari alat kelamin perempuan. Bagian lain yang juga tidak boleh terpotong/terlukai yaitu labia minora ( bibir dalam), labia mayora (bibir luar), hymen (selaput dara).
Manfaat Sunat pada Wanita
Mengutip tempo.co, sunat perempuan memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan, di antaranya:
- Mencegah penumpukan smegma (cairan kental berwarna putih) yang ada pada klitoris
- Mengontrol gairah seksual perempuan di usia muda
- Memudahkan pencapaian kepuasan seksual (orgasme) perempuan dewasa saat berhubungan intim dengan pasangan laki-lakinya
- Dari segi estetika, sunat perempuan memberikan daya tarik tersendiri bagi pasangannya
Komplikasi memang bisa saja terjadi, seperti pendarahan, pembengkakan di area kelamin wanita, hingga infeksi yang membahayakan. Oleh karena itu, tenaga medis berpengalaman yang sebaiknya melakukan prosedur sunat sehingga bisa meminimalisir terjadinya risiko komplikasi.
Yang juga penting untuk kamu ketahui yaitu paktik ini hanya boleh terjadi jika ada izin dan persetujuan dari orangtua atau wanita yang bersangkutan. Wanita yang akan menjalankan sunat juga harus sudah siap secara fisik dan psikisnya agar prosesnya dapat berjalan dengan lebih mudah tanpa menimbulkan risiko.