Mengenal Fungsi Penis dan Penyakit yang Bisa Menyerang

Masih banyak laki-laki yang belum mengetahui fungsi penis, padahal organ satu ini sangat penting. Penis merupakan organ seks sekaligus alat reproduksi pada laki-laki yang berkembang secara penuh saat seseorang memasuki masa pubertas.

Saat bayi hingga anak-anak, fungsi penis hanya untuk mengeluarkan cairan urine dan menjaga kadar air dalam tubuh. Kemudian,  saat memasuki usia remaja hingga dewasa, penis memiliki peranan penting saat berhubungan seks dan reproduksi.

Penis tersusun atas jaringan berupa spons yang berisi darah, bukan otot maupun tulang. Saat mendapat rangsangan, aliran darah akan mengalir dan mengisi ruang kosong  dalam penis. Aliran darah ini akan menyebabkan tekanan, sehingga penis menjadi besar dan mengeras. Kondisi inilah yang disebut sebagai ereksi.

Secara umum, anatomi penis memiliki tiga bagian utama, yaitu akar (radix), batang (corpus), dan kepala (glans).

Bagian Penis

Akar (radix)

Radix adalah bagian pangkal penis yang terletak dekat dasar panggul. Akar penis memiliki tiga jaringan ereksi dan dua otot, yakni ischiocavernosus dan bulbospongiosus.

Batang (corpus)

Batang penis merupakan bagian penghubung akar dan kepala penis. Corpus terdiri dari tiga silinder jaringan ereksi, yakni dua buah corpora cavernosa dan sebuah corpus spongiosum.

Kepala (glans)

Kepala adalah bagian ujung penis dengan bentuk mengerucut yang terdapat lubang saluran uretra. Saluran ini mendukung fungsi penis sebagai tempat keluar urine dan air mani. Pada kepala penis ada yang disebut sebagai kulup atau preputium. Kulup merupakan  kulit yang membungkus kepala penis. Pada kulup penis terdapat kelenjar minyak yang memproduksi minyak. Minyak yang  kelenjar minyak produksi]akan bercampur dengan air seni dan sel kulit mati, sehingga akan membentuk smegma (kotoran) pada penis. Penumpukan smegma dapat terjadi dan dapat menyebabkan infeksi sehingga harus membersihkan penis secara rutin dan tepat. Apalagi jika belum melakukan sunat.

Mengenal Fungsi Penis

Secara umum, ada dua fungsi utama penis, yakni saat proses buang air kecil untuk mengeluarkan cairan urine dari dalam tubuh dan proses berhubungan seksual.

1. Buang air kecil

Sejak bayi dan sebelum memasuki masa pubertas, penis memiliki peranan penting dalam proses buang air kecil. Penis memiliki saluran uretra yang akan membawa urine dari kandung kemih ke lubang uretra, di mana cairan urin akan keluar dari tubuh. Pengeluaran urine juga berfungsi untuk menjaga kadar air dalam tubuh manusia.

2. Berhubungan seksual

Setelah memasuki masa pubertas, hormon testosteron pada laki-laki akan memengaruhi perkembangan penis dan mengaktifkan fungsi seksual. Hubungan seksual mulai saat penis mengalami ereksi karena adanya  rangsangan yang membangkitkan gairah seksual. Hal ini juga memengaruhi fungsi testis yang memproduksi dan menyimpan sperma. Lalu sperma bercampur dengan cairan khusus sehingga terbentuk air mani, hingga proses pengeluarannya melalui saluran dan lubang uretra atau ejakulasi.

Jenis-jenis Penyakit Penis

Semua laki-laki perlu mengenal dan memahami kesehatan penis, termasuk risiko penyakit dan gangguan yang dapat terjadi. Mengutip dari Mayo Clinic, ada beberapa kondisi yang dapat memengaruhi penis, antara lain:

  • Impotensi, kondisi saat seseorang kesulitan mendapatkan atau mempertahankan ereksi selama berhubungan seksual.
  • Masalah ejakulasi, termasuk ketidakmampuan ejakulasi, ejakulasi dini, kesakitan saat ejakulasi, atau ejakulasi retrograde.
  • Anorgasmia, ketidakmampuan seseorang untuk mencapai orgasme walaupun mendapatkan rangsangan seksual.
  • Penurunan libido, kondisi ketika gairah seks rendah, tidak ada, atau memiliki keinginan namun tidak dapat bercinta.
  • Penyakit menular seksual, berbagai jenis penyakit infeksi yang menyebar melalui hubungan intim atau aktivitas seksual lainnya. Beberapa jenis penyakit yang sering dialami, seperti chlamydia, sifilis, herpes genital, dan infeksi HIV.
  • Infeksi jamur penis, kondisi ini dapat menimbulkan peradangan pada kepala penis (balanitis), ruam kemerahan, bercak putih, gatal, rasa terbakar, hingga keluarnya cairan putih dari balik kulit kulup.
  • Priapismus, ereksi berkepanjangan akibat darah dalam penis tidak dapat mengalir keluar. Hal ini dapat terjadi tanpa rangsangan seksual selama lebih dari empat jam.
  • Fimosis, kondisi di mana kulit kulup penis terlalu ketat sehingga tidak dapat ditarik ke bawah saat penis sedang ereksi.
  • Parafimosis, kondisi saat kulup penis tidak dapat ditarik kembali ke kepala penis. Hal ini menyebabkan kulup penis tersangkut dan membengkak, sehingga peredaran darah pada penis menjadi tidak lancar.
  • Penyakit Peyronie, terbentuknya jaringan parut di dalam penis atau testis. Jaringan parut yang menumpuk dan menebal, sehingga penis bisa membengkok dan mengurus.
  • Penis patah, kondisi yang dihasilkan dari bengkoknya penis saat ereksi secara tiba-tiba sehingga perlu penanganan darurat untuk dapat mengobatinya.
  • Kanker penis, salah satu jenis penyakit kanker yang terjadi pada kulit atau jaringan penis, seperti pada kulup, kepala, atau batang penis.
Picture of admin

admin

Leave a Replay

Artikel dan Berita Lainnya

promo sunat september
Promo September