Khitan anak atau sirkumsisi merupakan tindakan medis yang erat kaitannya dengan budaya dan keagamaan. Oleh karena itu, tak heran masih banyak orang melakukan sunat dengan cara tradisional oleh dukun sunat. Padahal, mengutip dari Journal of Medical Ethics (2002) menyatakan bahwa, sunat/khitan merupakan tindakan prosedur medis, untuk bertujuan memotong kulit pada area kulit kulup pada penis. Sehingga, tindakan ini tak boleh dilakukan oleh sembarang orang. Untuk menjaga keamanan dan meminimalisir risiko, maka sebaiknya Ayah Bunda melakukan sunat pada anak dengan bantuan dokter spesialis bedah dan dokter umum, ya!
Perbedaan dokter spesialis bedah dengan dokter umum
Untuk melakukan sunat, biasanya harus dilakukan oleh dokter spesialis bedah atau dokter umum. Namun, apakah perbedaan keduanya? Perbedaan keduanya terletak pada masa/waktu Pendidikan dan pekerjaannya. Biasanya, dokter umum menyeselesaikan masa pendidikannya dalam waktu kurang lebih selama 5 tahun untuk mempelajari ilmu kedokteran. Namun, berbeda dengan dokter spesialis bedah, di mana seseorang harus menempuh pendidikan spesialis kurang lebih selama 4-6 tahun lamanya. Sehingga, seringkali dokter spesialis bedah ini melakukan pekerjaan dalam tindakan medis yang lebih kompleks.
Meskipun begitu, sunat/sirkumsisi pada anak normal biasanya masih bisa Ayah Bunda lakukan dengan bantuan dokter umum. Namun, pada khitan anak yang memiliki kondisi tertentu, seperti penis tenggelam. Maka, sebaiknya khitan dilakukan dengan bantuan dokter spesialis bedah, karena, tindakan khitan akan lebih kompleks dan sulit dari khitan biasanya.
Risiko khitan tradisional tanpa bantuan dokter
Komisi Perlindungan Anak banyak melaporkan kasus-kasus komplikasi akibat khitan tradisional dan juga sunat yang tidak sesuai dengan prosedur. Tindakan khitan tradisional adalah tindakan sunat menggunakan pisau oleh dukun sunat, di mana banyak sekali risiko yang dapat terjadi dengan alat ini. Pertama, adalah risiko perdarahan dan juga risiko penis terpotong. Tentu saja, keduanya sangat berisiko, apalagi penis merupakan alat vital yang sangat sensitif.
Meskipun, sunat tradisional ini memiliki biaya yang lebih murah dari sunat di tempat terpercaya dengan bantuan para dokter. Namun, Ayah Bunda sebaiknya tidak melakukan sunat dengan tradisional karena risikonya yang sangat besar. Oleh karena itu, sebaiknya Ayah Bunda mengeluarkan biaya sunat sedikit lebih banyak untuk tindakan sunat yang lebih minim risiko.
Di mana melakukan khitan yang lebih minim risiko?
Salah satu klinik yang memiliki layanan metode modern dan memiliki dokter professional dan berpengalaman adalah klinik Rumah Sunat dr.Mahdian. Untuk layanan anak sunat reguler di mana anak memiliki kondisi penis normal, Rumah Sunat dr.Mahdian melibatkan dokter umum untuk menangani tindakan sunat. Namun, untuk anak dengan kondisi penis tenggelam, maka layanan yang tepat Ayah Bunda pilih adalah layanan sunat gemuk. Di mana sunat tersebut akan dilakukan oleh dokter spesialis bedah, sehingga Ayah Bunda tak perlu khawatir soal kenyamanan khitan di Rumah Sunat dr.Mahdian.
Memilih metode khitan anak yang tepat
Selain memiliki dokter umum dan dokter spesialis bedah yang membantu untuk menangani khitan. Rumah Sunat dr.Mahdian juga memiliki 2 metode unggul yang bisa Ayah Bunda pilih untuk menyunatkan Sang Jagoan, di antaranya adalah metode Mahdian Klem dan metode dr.M Optical MASER. Metode ini merupakan metode yang minim risiko, minim nyeri, tanpa jahit dan perban. Sehingga, sunat bukan lagi hal yang menyeramkan. Perbedaan kedua metode ini pada letak waktu tindakannya, dr.M Optical Maser sendiri memiliki waktu tindakan 3 menit saja, proses penyembuhan lebih cepat.