Tak Disangka, Kulit Bayi Lebih Sehat dengan Sunat

Sebagai orang tua, menjaga kesehatan anak bayi kita pastinya menjadi perhatian utama. Kebersihan kulit bayi adalah salah satu aspek penting dalam perawatan sehari-hari. Salah satu cara yang bisa membantu dalam menjaga kesehatan kulit si kecil adalah melalui sunat, terutama ketika dilakukan di usia dini. Selain menjaga kebersihan, sunat pada bayi dapat mengurangi risiko berbagai masalah kulit yang mungkin muncul di kemudian hari.

Mengapa Sunat pada Bayi?

Sunat atau sirkumsisi adalah prosedur pengangkatan kulit kulup pada bayi laki-laki. Selain alasan budaya atau agama, sunat juga memiliki manfaat kesehatan, termasuk dalam menjaga kebersihan dan kesehatan kulit di area alat vital. Karena masih bayi, proses sunat cenderung lebih mudah dan penyembuhan biasanya lebih cepat dibandingkan sunat pada usia yang lebih tua.

Bagaimana Sunat Mengurangi Risiko Penyakit Kulit?

  1. Menjaga Kebersihan Lebih Baik
    Kulit kulup seringkali menjadi tempat menumpuknya kotoran dan bakteri yang dapat memicu infeksi. Pada bayi, sistem kekebalan tubuhnya masih berkembang, sehingga mereka lebih rentan terhadap infeksi kulit. Dengan melakukan sunat, area genital lebih mudah dijaga kebersihannya, sehingga risiko kotoran atau bakteri menumpuk menjadi lebih kecil.
  2. Mencegah Dermatitis atau Iritasi Kulit
    Bayi seringkali menggunakan popok dalam jangka waktu yang lama. Popok basah atau kotor bisa menjadi penyebab utama iritasi pada kulit si kecil, terutama di sekitar area alat vital. Sunat pada bayi dapat membantu mengurangi kelembapan yang terperangkap di bawah kulit kulup, sehingga mengurangi kemungkinan munculnya dermatitis atau ruam.
  3. Menghindari Fimosis
    Fimosis adalah kondisi di mana kulup terlalu ketat dan sulit ditarik, bahkan untuk dibersihkan. Fimosis bisa memicu iritasi atau infeksi kulit, terutama ketika bakteri dan sisa kotoran menumpuk di bawahnya. Dengan sunat, risiko fimosis pada bayi bisa dihilangkan, sehingga mengurangi kemungkinan infeksi kulit di masa depan.
  4. Mencegah Infeksi Saluran Kemih
    Meskipun infeksi saluran kemih (ISK) bukanlah penyakit kulit secara langsung, infeksi ini dapat berdampak pada kesehatan kulit di sekitar alat vital bayi. Bayi yang disunat cenderung memiliki risiko lebih rendah terkena ISK. Dengan mengurangi risiko ISK, potensi iritasi atau masalah kulit yang mungkin timbul dari infeksi ini juga bisa ditekan.
  5. Mengurangi Risiko Balanitis
    Balanitis adalah peradangan pada ujung penis yang bisa disebabkan oleh bakteri atau jamur. Pada bayi yang belum disunat, risiko balanitis lebih tinggi karena bakteri dan jamur bisa terjebak di bawah kulit kulup. Sunat membantu mencegah peradangan ini dengan mengurangi area di mana kuman dapat berkembang biak, sehingga kulit di sekitar area tersebut tetap sehat.
  6. Menurunkan Risiko Penyakit Kulit yang Berulang
    Pada beberapa kasus, penyakit kulit atau infeksi bisa muncul berulang kali pada bayi yang belum disunat. Prosedur sunat dapat mengurangi kemungkinan infeksi atau peradangan berulang, membuat kulit si kecil lebih terlindungi dari risiko masalah kesehatan berulang.

Proses Sunat pada Bayi dan Masa Penyembuhan

Sunat pada bayi biasanya dilakukan saat bayi berusia beberapa hari hingga beberapa minggu setelah kelahiran. Prosedurnya singkat dan cukup sederhana, dengan risiko komplikasi yang minim. Masa penyembuhan sunat pada bayi juga cenderung lebih cepat dibandingkan dengan usia yang lebih tua karena kulit si kecl lebih elastis dan memiliki proses regenerasi yang lebih cepat.

Bagi orang tua, penting untuk mengikuti instruksi dokter mengenai perawatan pasca-sunat agar area tersebut tetap bersih dan terhindar dari iritasi. Biasanya, penyembuhan sunat pada bayi hanya memakan waktu sekitar satu hingga dua minggu, tergantung pada metode sunat yang digunakan.

Tips Merawat Kulit Bayi Pasca-Sunat

  1. Jaga Kebersihan dengan Lembut
    Gunakan air hangat untuk membersihkan area sunat secara lembut. Hindari sabun yang keras atau bahan kimia yang bisa membuat kulit si kecil iritasi.
  2. Gunakan Popok yang Bersih dan Kering
    Pastikan untuk sering mengganti popok bayi agar area sunat tetap kering dan bebas dari kotoran. Popok yang bersih membantu mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi risiko infeksi.
  3. Oleskan Salep atau Krim yang Dianjurkan Dokter
    Jika diperlukan, dokter akan memberikan salep atau krim antibiotik untuk membantu proses penyembuhan. Pastikan untuk menggunakannya sesuai petunjuk dokter.

Baca juga: Sunat di Rumah Sebagai Terobosan Sunat Modern

RUMAH SUNAT DR MAHDIAN :
Call Center : 021-2278 8999
Whatsapp Chat : 0811 1661 005

Picture of Catur Meiwanto

Catur Meiwanto

Leave a Replay

Artikel dan Berita Lainnya