Popok adalah bagian yang nyaris tak terpisahkan dari keseharian bayi, terutama dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan mereka. Namun, memakai popok juga bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama jika kulit bayi yang sensitif mengalami iritasi akibat bahan popok. Salah satu solusinya adalah sunat. Sunat pada bayi ternyata mampu mengurangi risiko iritasi yang disebabkan oleh bahan popok.
Mengapa Popok Bisa Menyebabkan Iritasi?
Popok dirancang untuk menampung cairan dan menjaga kulit bayi tetap kering. Namun, bahan popok yang digunakan tidak selalu ramah terhadap kulit bayi yang sangat sensitif. Kontak langsung dengan urin, tinja, dan bahan kimia yang terdapat saat memakai popok bisa menyebabkan kulit bayi mengalami iritasi, ruam, hingga infeksi.
Bagi bayi yang belum disunat, area kulup yang menutupi ujung penis bisa menjadi tempat lembap dan sulit dibersihkan, sehingga berpotensi menyebabkan bakteri berkembang biak. Hal ini membuat kulit di sekitar alat vital menjadi lebih rentan terhadap iritasi yang disebabkan oleh bahan popok.
Sunat Mengurangi Risiko Iritasi: Ini Alasannya
- Mengurangi Kelembapan Berlebih
Sunat pada bayi dapat membantu mengurangi kelembapan berlebih di area alat vital. Kulup yang masih menutupi ujung penis seringkali menjadi tempat menumpuknya kotoran dan kelembapan yang sulit dibersihkan, terutama jika bayi menggunakan popok dalam waktu yang lama. Tanpa kulup, area tersebut menjadi lebih terbuka dan kering, sehingga risiko iritasi akibat kelembapan yang terperangkap pun berkurang. - Mudah Dibersihkan
Bayi yang sudah disunat lebih mudah dibersihkan saat mengganti popok. Tidak ada lagi bagian yang tersembunyi yang bisa menjadi tempat berkumpulnya kotoran atau bakteri. Proses membersihkan pun menjadi lebih cepat dan efektif, membantu menjaga kebersihan secara optimal. - Mengurangi Risiko Infeksi
Dengan sunat, risiko infeksi akibat bakteri yang terperangkap di balik kulup juga berkurang. Infeksi ini bisa memperburuk iritasi dan menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius. Dengan sunat, area alat vital lebih terbuka dan mudah dijaga kebersihannya, sehingga risiko infeksi pun menurun drastis. - Kulit Lebih Tahan Terhadap Iritasi
Tanpa kulup, kulit di sekitar penis lebih tahan terhadap bahan popok yang kadang tidak bersahabat dengan kulit bayi. Popok sering kali mengandung bahan kimia tertentu yang bisa menyebabkan ruam. Bayi yang sudah disunat biasanya memiliki kulit yang lebih kuat dan tidak mudah teriritasi karena tidak ada lagi kulit kulup yang lembut dan sensitif.
Tips Menjaga Kebersihan Pasca Sunat
Meskipun sunat dapat membantu mengurangi risiko iritasi, orang tua tetap perlu menjaga kebersihan bayi dengan baik. Berikut adalah beberapa tips menjaga kebersihan pasca sunat:
- Rutin Membersihkan dengan Lembut
Pastikan untuk membersihkan area alat vital bayi dengan air hangat setiap kali mengganti popok. Gunakan kain lembut atau kapas untuk menghindari gesekan yang bisa menyebabkan iritasi. - Hindari Penggunaan Produk dengan Bahan Kimia Keras
Beberapa produk pembersih atau tisu basah mengandung bahan kimia yang bisa memicu iritasi. Pilih produk yang dirancang khusus untuk kulit sensitif bayi dan bebas dari pewangi atau alkohol. - Pilih Popok yang Berkualitas Baik
Gunakan popok yang memiliki daya serap tinggi dan terbuat dari bahan yang lembut di kulit. Popok dengan ventilasi yang baik juga dapat membantu mengurangi kelembapan berlebih yang bisa menyebabkan iritasi. - Ganti Popok Secara Berkala
Jangan biarkan bayi memakai popok yang sudah penuh dalam waktu lama. Ganti popok secara berkala untuk menjaga area alat vital tetap kering dan bersih.
Sunat: Langkah Kecil dengan Manfaat Besar
Sunat bukan hanya sekadar prosedur medis, tetapi juga langkah kecil yang bisa memberikan manfaat besar bagi bayi, terutama dalam hal mengurangi risiko iritasi dari bahan popok. Dengan sunat, kebersihan menjadi lebih mudah dijaga, risiko infeksi berkurang, dan bayi pun merasa lebih nyaman.
Baca juga: Ragam Jenis Metode Sunat Modern, Manakah yang Terbaik?