Punya hewan peliharaan di rumah? Walaupun sudah kita jaga kebersihan, yang namanya risiko dari hewan peliharaan tetap saja ada. Dengan sunat, akan mampu mengurangi risiko infeksi yang bisa terjadi akibat kontak dengan hewan peliharaan. Yuk kita simak lebih lanjut tentang hubungan antara sunat dan risiko infeksi dari hewan peliharaan.
Risiko Infeksi dari Hewan Peliharaan
Hewan peliharaan, seperti kucing, hamster atau lainnya, adalah anggota keluarga yang dicintai di banyak rumah tangga. Namun karena suatu sebab, mereka juga bisa menjadi asal berbagai infeksi. Bakteri, parasit, dan virus bisa ditularkan dari hewan peliharaan ke manusia melalui gigitan, cakaran, atau kontak langsung dengan kotoran hewan. Infeksi yang umum termasuk toxoplasmosis, dan berbagai infeksi bakteri lainnya.
Baca juga: Sunat Anak Sejak Dini Punya Banyak Manfaat
Bagaimana Sunat Mengurangi Risiko Infeksi?
- Mempermudah Kebersihan: Salah satu cara utama sunat membantu mengurangi risiko infeksi adalah dengan mempermudah kebersihan area genital. Tanpa kulit kulup, menjaga area tersebut tetap bersih dan kering menjadi lebih mudah. Hal ini penting karena bakteri dan patogen lain cenderung tumbuh di area yang lembap dan sulit dibersihkan.
- Mengurangi Koloni Bakteri: Kulit kulup yang tidak disunat bisa menjadi tempat berkumpulnya bakteri. Saat anak-anak bermain dengan hewan peliharaan, mereka mungkin tidak selalu mencuci tangan dengan benar setelahnya. Bakteri dari hewan peliharaan bisa berpindah ke area genital dan menyebabkan infeksi. Dengan sunat, area tersebut menjadi kurang ramah bagi bakteri untuk berkembang.
- Mengurangi Risiko Iritasi: Kontak dengan hewan peliharaan bisa menyebabkan iritasi kulit, yang kemudian bisa memicu infeksi jika tidak ditangani dengan benar. Anak-anak yang disunat memiliki risiko iritasi yang lebih rendah di area genital, sehingga risiko infeksi dari bakteri atau patogen yang dibawa oleh hewan peliharaan juga berkurang.
Bagi orang tua yang memiliki hewan peliharaan dan ingin memastikan anak-anak mereka tetap sehat, berikut beberapa tips tambahan selain mempertimbangkan sunat:
- Ajarkan Kebiasaan Cuci Tangan: Pastikan anak-anak mencuci tangan dengan sabun dan air setelah bermain dengan hewan peliharaan.
- Periksakan Hewan Peliharaan Secara Rutin: Bawa hewan peliharaan ke dokter hewan secara rutin untuk memastikan mereka bebas dari penyakit dan parasit.
- Jaga Kebersihan Lingkungan: Bersihkan kandang, tempat tidur, dan mainan hewan peliharaan secara rutin untuk mengurangi risiko penyebaran bakteri.
- Pantau Kesehatan Anak: Jika anak menunjukkan tanda-tanda infeksi atau iritasi setelah kontak dengan hewan peliharaan, segera konsultasikan dengan dokter.
Dengan kombinasi pendekatan ini, orang tua bisa membantu menjaga kesehatan dan kenyamanan anak-anak mereka. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat menjadi pertimbangan yang baik bagi para orang tua yang memiliki hewan peliharaan.
Baca juga: Memilih Jenis Sunat Modern untuk Anak