Sesudah sunat, menjaga kebersihan area sunat adalah hal yang tidak bisa ditawar. Salah satu hal yang perlu kita perhatikan adalah paparan bulu hewan peliharaan, yang ternyata bisa membawa risiko infeksi. Bagi Anda yang memiliki hewan peliharaan, waspadalah, karena bulu hewan dapat menjadi pembawa kotoran, bakteri, dan alergen yang dapat mengganggu proses penyembuhan pasca sunat.
Ada Apa dengan Bulu Hewan Peliharaan?
Hewan peliharaan, seperti kucing, kelinci dan lainnya, memiliki bulu yang bisa terkontaminasi oleh kuman dan bakteri dari lingkungan sekitar. Mereka sering bermain di luar rumah, menjelajahi tempat-tempat yang mungkin tidak steril, dan tanpa sadar membawa pulang kuman-kuman tersebut. Ketika bulu-bulu ini berterbangan di rumah dan mengenai area bekas sunat, risiko infeksi bisa meningkat secara signifikan.
Bulu Hewan sebagai Pembawa Alergen dan Bakteri
Bulu hewan tidak hanya mengandung kotoran, tetapi juga bisa membawa bakteri seperti Staphylococcus dan Escherichia coli yang berpotensi menyebabkan infeksi pada luka terbuka. Selain itu, bulu hewan juga bisa membawa alergen yang dapat memicu reaksi alergi pada kulit, yang pada gilirannya dapat memperlambat proses penyembuhan.
Baca juga: Menghindari Rasa Canggung dengan Sunat di Rumah
Cara Melindungi Area Sunat dari Paparan Bulu Hewan
1. Batasi Akses Hewan Peliharaan ke Area Tidur
Salah satu langkah paling efektif untuk mencegah kontak antara bulu hewan peliharaan dan area sunat adalah dengan membatasi akses hewan peliharaan ke area tidur anak. Pastikan hewan peliharaan tidak berada di kamar tempat anak tidur selama masa penyembuhan.
2. Rutin Membersihkan Rumah
Membersihkan rumah secara rutin dapat mengurangi jumlah bulu yang bertebaran di udara. Gunakan vacuum cleaner yang dilengkapi dengan filter HEPA untuk membersihkan karpet, sofa, dan permukaan lainnya dari bulu hewan.
3. Ganti dan Cuci Sprei Secara Berkala
Sprei dan bantal juga bisa menjadi tempat menempel bulu hewan. Oleh karena itu, pastikan untuk mengganti dan mencuci sprei secara berkala dengan air panas untuk membunuh kuman yang mungkin menempel.
4. Pisahkan Waktu Bermain Hewan dan Anak
Jika memungkinkan, pisahkan waktu bermain anak dan hewan peliharaan selama masa penyembuhan. Hal ini untuk menghindari kontak langsung antara anak dan bulu hewan yang bisa menempel pada tubuh atau pakaian anak.
Langkah-Langkah Tambahan untuk Mencegah Infeksi
Selain menjaga kebersihan dari bulu hewan peliharaan, ada beberapa langkah tambahan yang bisa diambil untuk memastikan area sunat tetap steril dan bebas dari infeksi:
1. Cuci Tangan Sebelum dan Sesudah Menyentuh Area Sunat
Sebelum dan sesudah menyentuh atau merawat area sunat, pastikan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Ini akan membantu mencegah transfer bakteri dari tangan ke area luka.
2. Gunakan Pakaian yang Bersih dan Longgar
Pakaian yang bersih dan longgar akan membantu area sunat tetap kering dan bebas dari iritasi. Hindari pakaian yang terlalu ketat atau terbuat dari bahan yang kasar.
3. Hindari Menggunakan Produk yang Tidak Direkomendasikan oleh Dokter
Jangan sembarangan menggunakan produk antiseptik, bedak, atau lotion pada area sunat tanpa berkonsultasi dengan dokter. Beberapa produk mungkin mengandung bahan kimia yang dapat mengiritasi kulit atau memperlambat proses penyembuhan.
4. Pantau Tanda-Tanda Infeksi
Selalu pantau tanda-tanda infeksi seperti kemerahan yang berlebihan, bengkak, rasa sakit yang semakin parah, atau keluar cairan dari area sunat. Jika tanda-tanda tersebut muncul, segera konsultasikan dengan dokter.
Menjaga kebersihan pasca sunat sangatlah penting untuk mencegah infeksi dan mempercepat proses penyembuhan. Bagi Anda yang memiliki hewan peliharaan, penting untuk mengambil langkah ekstra dalam menjaga area sunat agar tidak terkena bulu hewan yang bisa membawa kuman dan bakteri. Dengan mengikuti langkah-langkah pencegahan yang telah disebutkan di atas, Anda dapat memastikan anak Anda pulih dengan cepat.
