Sunat di Afrika menjadi salah satu ritual kedewasaan yang dilakukan oleh remaja laki-laki, seperti di Kenya. Melansir dari situs Reuters, suku Bukusu yang berada di Kenya bagian barat mempunyai ritual sunat untuk anak laki-laki. Sunat ini merupakan pertanda bahwa anak laki-laki tersebut siap memasuki tahap dewasa. Ritual ini diadakan setiap bulan Agustus bertepatan dengan libur sekolah. Sehingga, anak-anak dapat mempersiapkan dirinya untuk sunat dan juga melalui proses pemulihan tanpa perlu beraktivitas.
Sunat di Afrika, Begini Prosesnya
Pertama-tama, anak yang akan melakukan sunat harus meminta izin kepada sang paman untuk menjalani ritual. Jika pamannya mengizinkan barulah ia boleh sunat. Anak tersebut nantinya akan menginap di rumah pamannya dan pada malam harinya, ia akan menyantap makanan terakhir sebagai anak-anak sebelum menjadi laki-laki dewasa.
Pada pagi harinya, sebelum ia menjalani ritual para anak yang akan diarak menuju sungai dengan iringan musik tradisional. Mereka yang akan sunat menggunakan kalung dan pakaian dari kulit hewan.
Tujuan mereka ke sungai adalah untuk berendam di air dingin sehingga dapat mematikan rasa pada tubuh. Setelahnya, mereka akan dilumuri lumpur sebelum memulai prosesi sunat.
Sunat di Afrika Tanpa Bius
Berbeda dengan sunat yang dilakukan sesuai dengan prosedur medis yang menggunakan obat bius, di Afrika sunatnya tanpa bius. Hal ini bertujuan untuk memberitahukan semua orang bahwa sang anak mampu menahan ketidaknyamanannya dan rasa sakitnya, serta siap menjadi laki-laki dewasa. Proses sunat akan dilakukan dihadapan ayahnya.
Setelah proses sunat selesai dan perdarahannya berhenti, mereka akan pulang ke rumah ayahnya. Saat memasuki rumah mereka harus berjalan mundur.
Ritual tersebut tidak berhenti sampai sang anak disunat saja, tapi ada juga ritual masa pengasingan. Selama ritual ini, anak tidak boleh berinteraksi dan harus tinggal di rumah untuk istirahat pemulihan. Mereka baru boleh berinteraksi dengan orang lain jika ada anak yang ingin melakukan sunat.
Sunat di Indonesia dengan Metode Sunat Modern dan Bius Tanpa Suntik
Saat ini dalam hal sunat sudah mengenal istilah metode sunat modern yang dapat memberikan kenyamanan dan keamanan untuk anak. Dari sekian banyaknya metode sunat modern yang ditawarkan, berikut adalah beberapa metode sunat yang paling banyak dipilih oleh masyarakat.
Mahdian Klem
Metode sunat klem merupakan metode sunat yang aman dan mendapat rekomendasi dari WHO. Dari sekian banyaknya pilihan klem sunat, Mahdian klem menjadi satu-satunya klem sunat produksi Indonesia. Hingga saat ini Mahdian klem masih menjadi pilihan utama para orangtua yang hendak mengkhitankan putranya.
Mahdian klem pertama kali di populerkan oleh Rumah Sunat dr. Mahdian. Pencipta Mahdian klem adalah pemilik Rumah Sunat tersebut, yakni dr. Mahdian Nur Nasution Sp.BS.
Keunggulan Mahdian klem seperti, memiliki bentuk dan ukuran yang sesuai dengan anatomis anak Indonesia, tanpa jahit, tanpa perban, minim perdarahan, proses sunat cepat 5-10 menit, boleh kena air, habis sunat bisa langsung beraktivitas, sekali pakai, dan telah terdaftar dan mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Dr. M OPTICAL MASER
Optical Maser atau dr. M Optical Maser ini, cukup populer dan hanya ada di Rumah Sunat dr. Mahdian. Banyak orang mengira metode Optical Maser sama dengan metode sunat laser yang selama ini banyak orang Indonesia kenal. Sayangnya, jawabannya tidak sama. Istilah metode sunat laser yang kebanyakan orang kenal sebenarnya menggunakan electric cauter (EC). EC ini berupa lempengan logam yang dipanaskan. Jika mengalirkannya dengan listrik, maka ujung logam akan menjadi panas dan berwarna merah, sehingga bisa untuk memotong kulup. Sedangkan Optical Maser yang memiliki prinsip dasar mengalirkan gelombang elektromagnetik melalui fiber optik yang diproses melalui generator sehingga memiliki efek potong.
Keunggulan dari Optical Maser ini antara lain:
- Metode Sunat Laser Pertama di Indonesia
- Proses Sunat Tercepat Hanya 3 Menit
- Hasil Sunat Lebih Rapih
- Minim Perdarahan
- Minim Risiko Luka Bakar
- Perawatan Pasca-Sunat Sangat Mudah
- Proses Penyembuhan Lebih Cepat
- Lebih Nyaman
- Langsung Bisa Beraktivitas
Bebas Jarum Sunti
Jarum suntik masih menjadi alat paling menakutkan bagi anak-anak jika mengunjungi dokter. Penggunaan jarum suntik adalah memasukkan obat ke dalam tubuh. Tindakan sunat pun tak terlepas dari jarum suntik, pasalnya sebelum sunat anak akan dokter berikan anestesi terlebih dahulu agar tidak merasakan nyeri dan tidak nyaman saat proses sunat berlangsung.
Tak perlu khawatir, penggunaan jarum suntik dalam dunia sunat sudah mulai ditinggalkan. Meski ditinggalkan, bukan berarti pemberian anestesi tidak lagi dilakukan hanya saja alat yang digunakan bukan lagi jarum suntik.
Sebagai pengganti jarum suntik, ada yang namanya teknologi needle free injection/ Comfort in.
Cara kerjanya, teknologi ini akan mengantarkan cairan obat dengan menggunakan mekanisme tenaga pegas berkecepatan tinggi. Dengan kecepatan tinggi inilah dapat menghasilkan pancaran cairan sehingga obat dapat berpenetrasi ke dalam kulit melalui lubang yang sangat kecil, tanpa jarum suntik.